Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Normalisasi Sungai Juwana Terhambat Kapal Mangkrak

Proyek normalisasi Sungai Juwana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berpotensi terhambat menyusul penemuan 61 unit kapal yang mangkrak di aliran Sungai Juwana yang diduga sengaja ditinggalkan oleh pemiliknya.
Sejumlah kapal di Sungai Juwana/Antara
Sejumlah kapal di Sungai Juwana/Antara

Bisnis.com, PATI--Proyek normalisasi Sungai Juwana di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berpotensi terhambat menyusul penemuan 61 unit kapal yang mangkrak di aliran Sungai Juwana yang diduga sengaja ditinggalkan oleh pemiliknya.

"Berdasarkan hasil pendataan di lapangan hari ini (7/4), untuk sementara yang terlihat terdapat 61 unit kapal yang mangkrak," kata pengurus Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) Kabupaten Pati Munandirin di Pati, Minggu (7/4/2019).

61 unit kapal yang mangkrak tersebut, kata dia, beraneka ukuran, mulai dari 35 gross ton hingga 200 GT. Sebagian di antaranya, lanjut dia, merupakan kapal yang terbakar pada beberapa waktu lalu.

"Karena kapal tersebut ditinggal begitu saja oleh pemiliknya, tentunya berpotensi menghambat proyek normalisasi," ujarnya.

Apabila dibiarkan dan menjadi bagian tanggung jawab kontraktor yang memenangi tender pengerukan, kata dia, dana proyek normalisasi sebesar Rp40 miliar berpeluang tidak akan menghasilkan 5 kilometer.

Sesuai perencanaan, kegiatan pengerukan sedimentasi Sungai Juwana dengan anggaran Rp40 miliar bakal dikerjakan mulai dari bawah jembatan Jalan Pantura ke arah muara.

Calon lokasi pengerukan sedimentasi sungai di sepanjang 5 kilometer, katanya, terdapat lebih ratusan kapal parkir serta ratusan unit kapal yang mangkrak.

Pada 1978, katanya, pemilik kapal yang membiarkan kapalnya mangkrak di tepi sungai akan didenda oleh Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KPPP). "Untuk saat ini, tidak mengetahui apakah hal itu masih diberlakukan atau tidak. Setiap kapal rusak dibiarkan mangkrak," ujarnya.

Selain kapal mangkrak yang masih terlihat, dia menduga, banyak pula kapal yang sudah tenggelam. Dia berharap semua pihak  peduli dan terlibat dalam penataan Sungai Juwana. "Jika hanya mengandalkan pemerintah, jangan berharap penataan Sungai Juwana bisa berjalan dengan baik," ujarnya.

Selain mengakibatkan pendangkalan sungai dan berpotensi menghambat proyek normalisasi, kapal-kapal yang mangkrak tersebut juga mengganggu perjalanan nelayan tradisional.

"Terkadang nelayan tradisional hampir tidak bisa melaut, terutama saat banyak kapal nelayan yang parkir di Sungai Juwana," tambah Jumadi nelayan setempat. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper