Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan sejumlah ruas tol yang masih dalam tahap konstruksi agar bisa digunakan saat musim mudik lebaran. Jalan nasional baru juga disiapkan sebagai jalur alternatif bagi pemudik.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan ruas jalan tol yang akan dibuat fungsional antara lain ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang dan Pematang Panggang - Kayu Agung sepanjang 185 kilometer. Pengoperasian dua ruas tol di Sumatra itu membuat pemudik bisa menggunakan jalan tol dari Lampung hingga Palembang.
Sebagaimana diketahui, sejak Maret 2019, ruas Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 140,9 kilometer sudah beroperasi. Danang menyebut, pemerintah sudah menetapkan tarif pada ruas jalan tol terpanjang di Indonesia itu. Namun, Hutama Karya sebagai operator masih akan melakukan sosialiasi selama satu bulan sebelum memungut tarif kepada pengguna jalan tol.
"Kami akan survei dulu dan mengecek kondisi di lapangan. Harapannya memang dua tol ini bisa fungsional saat mudik lebaran nanti," ujar Danang di Jakarta, pekan lalu.
Sementara itu, di Jawa, Kementerian PUPR akan mengoptimalkan lajur eksisting di ruas Jakarta - Cikampek. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan jalan tol layang Jakarta - Cikampek II belum bisa digunakan saat musim mudik lebaran pada akhir 2019 mendatang.
Basuki mengatakan, pekerjaan konstruksi di proyek tol sepanjang 38 kilometer itu sukar dipercepat. Dia beralasan, proyek berada di atas jalan tol yang beroperasi sehingga pekerjaan konstruksi hanya bisa dilakukan pada window time, antara pukul 22.00 hingga 05.00.
Baca Juga
Menurut Basuki, pihaknya mengutamakan aspek keamanan dan keselamatan sehingga saat musim mudik tiba, pekerjaan konstruksi dihentikan untuk sementara. "Saya ingin membersihkan yang di bawah [jalan tol eksisting], mengembalikan dulu ruas-ruas di bawah. Itu lebih safe," jelasnya.
Di sisi lain, Kementerian PUPR siap mengoperasikan jalan nasional di lintas pantai selatan atau pansela sepanjang 219 kilometer. Bentang jalan sepanjang itu berlokasi di Jawa Tengah (151 kilometer) dan DI Yogyakarta (68 kilometer). Hingga 2021, jalur pansela di dua provinsi sepanjang 328 kilometer diharapkan rampung.
"Pada tahun 2019, Jalan Pansela di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang ditangani sepanjang 28 km. Kami targetkan sisa 81 km akan tuntas seluruhnya pada 2021," ujarnya.
Secara keseluruhan, panjang jalur pansela mencapai 1.405 kilometer, membentang dari Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta hingga Jawa Timur. Tahun lalu, jalur pansela di Jawa Barat sudah bisa digunakan pemudik.
Basuki mengimbuhkan, Kementerian PUPR akan terus mempromosikan jalur pansela sebagai jalur alternatif seiring kepadatan di jalur pantai utara atau pantura. Menurut Basuki, pansela memiliki nilai tambah bagi pengguna jalan, yaitu keberadaan destinasi wisata di sepanjang jalur.