Bisnis.com, JAKARTA -- Berdasarkan sistem stabilitas keuangan Bank Indonesia (BI) pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) pada Januari 2019 naik 147 basis poin (bps) menjadi 12,36 persen dari 10,89 persen pada periode yang sama tahun lalu.
Hal itu menunjukkan adanya peningkatan pengguna KPR di Indonesia. Head of Marketing Rumah.com Ike Noorhayati Hamdan memproyeksikan akan adanya peningkatan pengguna KPR yang melejit pada kuartal ketiga 2019.
“Hal ini menunjukkan bahwa resep yang telah dijalankan oleh pemerintah berupa program-program pelonggaran LTV, FLPP, serta model pembiayaan lainnya berdampak signifikan pada 6 bulan terakhir,” ujarnya pada Bisnis Kamis. (4/4/2019).
Ike melanjutkan, pengguna KPR baru akan naik pasca-Pemilu, bulan Ramadhan, dan musim lebaran. Menurutnya dalam fase tersebut masyarakat cenderung akan lebih memprioritaskan dana untuk penggunaan konsumtif.
Tahun lalu nilai kredit KPR tertinggi pada akhir kuartal ketiga 2018 yaitu sebesar 13,18 persen atau naik 55,2 triliun secara tahunan. Hal ini menjadi acuan bahwa resep yang telah dicanangkan pemerintah memang membawa dampak positif terhadap pasar.
Beberapa pengembang juga mengakui adanya peningkatan penggunaan KPR dari tahun ke tahun. Seperti Corporate Secretary Intiland Development Tbk. Theresia Rustandi yang menyatakan pengguna KPR dalam proyek Intiland di tiga tahun terakhir mengalami peningkatan.
Pada 2019, pengguna KPR dalam proyek Intiland mencapai 70 persen, pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan pada 2018 yang hanya mencapai 57 persen, serta pada 2017 pengguna KPR hanya mencapai 52 persen.
“Secara mayoritas, effort yang diusahakan pemerintah itu sudah cukup membantu secara umum untuk masyarakat di Indonesia,” ujar Thresia.
Assistant Vice President Marketing Agung Podomoro Land Tbk. Alvin Andronicus mengatakan hanya 15 persen pembeli pengguna KPR dalam proyek Podomoro Golf View. Selebihnya didominasi oleh sistem pembayaran bertahap kepada pengembang dan cash sebanyak 85 persen.
“Kita akan menggerakkan para pembeli untuk menggunakan KPR karena hal itu lebih menguntungkan untuk pengguna dan pengembang, bila dilihat dari program pemerintah, saat ini pemerintah telah memberikan stimulan-stimulan pembiayaan seperti FLPP, LTV, hal ini baik sekali, tetapi memang belum banyak tersosialisasikan” ujar Alvin.