Bisnis.com, JAKARTA -- PT Adhi Karya Tbk. tengah mempertimbangkan untuk mencari sumber air baku baru dalam pengusahaan sistem penyediaan air minum (SPAM) Karian Barat. Semula, proyek SPAM ini akan mengandalkan sumber air baku dari Bendungan Karian.
Direktur Keuangan Adhi Karya, Entus Asnawi mengatakan pembangunan SPAM untuk wilayah Cilegon dan Serang bisa menggunakan sumber air baku dari Bendungan Sindangheula yang progres fisiknya lebih maju ketimbang Bendungan Karian. Per Maret 2019, progres konstruksi Bendungan Sindangheula telah mencapai 98 persen.
"Ini kan mau selesai bendungannya, jadi bisa ambil [air baku] dari Sindangheula untuk SPAM ke arah Barat," jelasnya kepada Bisnis, Kamis (4/4/2019).
Baca Juga
Dilansir dari Pusat Bendungan, Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR), Bendungan Sindangheula dibangun sejak 2015 dengan biaya Rp496 miliar. Air dari bendungan ini bisa dimanfaatkan untuk irigasi maupun air baku sebanyak 1.600 lpd.
Untuk diketahui, SPAM Karian Barat direncanakan memiliki kapasitas 1.000 liter per detik (lpd). Adhi Karya sebelumnya melansir, perseroan akan menggandeng mitra lokal di proyek ini. Sementara itu, di SPAM Karian Timur, Adhi Karya sudah menggandeng mitra dari Korea Selatan, yaitu K Water.
Entus menerangkan, saat ini status dari proyek SPAM Karian Barat maupun Karian Timur masih dalam tahap penyusunan studi kelayakan atau feasibility study. Untuk proyek SPAM Karian, Adhi Karya mengalokasikan belaja modal sebanyak Rp1 triliun. "Jadi dua-duanya masih tahap kajian konsultan dan kami juga sebenarnya tidak terlalu terburu-buru," jelas Entus.