Bisnis.com, PURWAKARTA -- Perum Jasa Tirta II memperkirakan proses lelang pengusahaan sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur bisa menghasilkan pemenang pada Juni 2019. Proyek ini bakal menjadi salah satu proyek air minum degan kapasitas terbesar di Indonesia.
Direktur Keuangan dan SDM Perum Jasa Tirta II, Haris Zulkarnain mengatakan perseroan sedang mempersiapkan permintaan penawaran atau request for proposal (RfP) menyusul tahap prakualifikasi yang sudah menghasilkan empat kandidat.
Dia menyebut, proses lelang akan segera dibuka berbarengan dengan penyelesaian masa RfP. Penetapan pemenang diharapoaj bisa berlangsung tiga bulan setelah lelang dimulai atau sekitar Juni 2019.
Dia menerangkan, saat ini perseroan tengah merampungkan proses pemberian komitmen penjaminan dari Pemerintah. Dia mengimbuhkan, perseroan selaku penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) memerlukan dukungan penjaminan dari pemerintah agar proyek ini bisa bergulir.
Menurut Haris, ada beberapa aspek risiko seperti risiko terminasi dan risiko gagal bayar yang tidak bisa ditanggung perseroan karena keterbatasan kapasitas keuangan. Dia menggambarkan, risiko terminasi maksimum Rp1,9 triliun tidak bisa ditanggung perseroan karena melampaui aset Perum Jasa Tirta II sebesar Rp1,4 triliun.
"Karena kapasitas keuangan tidak cukup, kami minta dukungan pemerintah untuk penjaminan," jelasnya kepada Bisnis di Jatiluhur, Purwakarta, Rabu (20/3/2019)
Baca Juga
Sebagaimana diketahui, saat ini empat peserta sudah dinyatakan lulus tahap prakualifikasi dalam proyek SPAM Jatiluhur. Keempat peserta itu yaitu PT Adaro Tirta Mandiri, konsorsium PT PP Tbk. - PT Jakarta Propertindo, konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. - PT Wijaya Karya Tbk. - PT Tirta Gemah Ripah, dan konsorsium PT Aetra Air Jakarta - PT Moya Indonesia.