Bisnis.com, JAKARTA--Jalan tol Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 Kilometer yang baru diresmikan beberapa waktu lalu oleh Presiden Joko Widodo kini kondisinya memprihatinkan dengan adanya sejumlah lubang.
Diduga lubang terjadi karena lapisan aspal tol itu tak mampu menahan beban truk-truk bertonase berat yang kerap melintasi di lajur kiri, lajur khusus bus dan truk.
Project Manager Tol Palembang Indralaya Hutama Karya, Hasan Turcahyo mengatakan bahwa kerusakan ini karena hujan yang akhir-akhir ini terjadi sehingga jalan menjadi terkikis. Meski begitu, pihaknya langsung bergerak untuk melakukan perbaikan.
"Sudah diperbaiki lah, perbaikan yang dilakukan, karena musim hujan jadi ada jalanan rusak, sudah dilakukan perbaikan karena ada pemeliharaan rutin ada penambalan," ujarnya saat dihubungi Bisnis, pekan lalu.
Hasan menambahkan bahwa pihaknya juga rutin melakukan pemeliharaan jalan tol agar tidak terjadi hal-hal serupa.
Sebagai informasi, hingga saat ini, Hutama Karya tengah membangun 529 kilometer Jalan Tol Trans-Sumatera, dengan 47 kilometer Jalan Tol Trans-Sumatera yang sudah beroperasi penuh.
Baca Juga
Beberapa ruas yang tengah dibangun adalah ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang - Kayu Agung sepanjang 189 kilometer ruas Padang-Sicincin (bagian dari ruas Padang-Pekanbaru) sepanjang 31 km, ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 km, ruas Kualatanjung-Tebing Tinggi-Parapat sepanjang 98 km, ruas Medan-Binjai (Helvetia sampai junction Tj. Mulia) sepanjang 6 km, serta ruas Banda Aceh-Sigli sepanjang 74 km.
Sesuai dengan mandat pemerintah yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 100/2014 yang diperbaharui melalui Peraturan Presiden No. 117/2015, Hutama Karya mendapat penugasan pembangunan dan pengusahaan 24 ruas jalan tol Trans-Sumatra sepanjang kurang lebih 2.770 kilometer (km) dengan prioritas pada 8 ruas sepanjang kurang lebih 644 km.