Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Perdagangan, Ginsi Jatim Gandeng British Chamber

Gabungan Importir Nasional Indonesia (Ginsi) Jawa Timur menggandeng British Chamber of Commerce in Indonesia (Britcham) untuk meningkatkan hubungan bisnis dan perdagangan antara pengusaha Inggris dan Jatim.
Ketua Ginsi Jatim, Romzy Abdullah Abdat (kedua kanan) dan Executive Director Britcham, Chris Wren (kiri) saat menandatangani MoU kerja sama pertukaran data kebutuhan produk impor di Surabaya, Selasa (2/4/2019). (Bisnis/Peni Widarti).
Ketua Ginsi Jatim, Romzy Abdullah Abdat (kedua kanan) dan Executive Director Britcham, Chris Wren (kiri) saat menandatangani MoU kerja sama pertukaran data kebutuhan produk impor di Surabaya, Selasa (2/4/2019). (Bisnis/Peni Widarti).

Bisnis.com, SURABAYA - Gabungan Importir Nasional Indonesia (Ginsi) Jawa Timur menggandeng British Chamber of Commerce in Indonesia (Britcham) untuk meningkatkan hubungan bisnis dan perdagangan antara pengusaha Inggris dan Jatim.

Ketua Ginsi Jatim, Romzy Abdullah Abdat mengatakan melalui kerja sama tersebut, Ginsi dan Britcham bisa saling berbagi data pasar dan barang kebutuhan impor yang potensial di antara kedua negara.

"Melalui MoU ini pengusaha impor kita juga pengusaha bisa saling bertukar informasi terutama dalam mencari rekanan bisnis di Indonesia dan sebaliknya," katanya seusai MoU Ginsi Jatim dan Britcham, Selasa (2/4/2019).

Dia mengatakan kerja sama itu tidak hanya untuk meningkatkan usaha di bidang impor tapi bahkan juga untuk meningkatkan kinerja ekspor karena Jatim berpeluang mendapatkan informasi kebutuhan barang apa saja yang dibutuhkan Inggris.

"Jadi importir kita tidak hanya dapat promosi produk Inggris, tapi sebaliknya Jatim pun akan mencari ceruk pasar di sana untuk promosi produk Jatim," imbuhnya.

Romzy menambahkan, dalam waktu dekat Ginsi akan mengumpulkan para anggotanya yang berjumlah 780 untuk mendata kebutuhan barang impor apa saja yang dibutuhkan Indonesia sehingga dapat dipenuhi oleh Inggris.

"Memang selama ini banyak barang Inggris yang masuk ke Jatim, sedangkan kargo kita yang ke sana masih sedikit. Ini juga perlu digenjot melalui penjajakan ini," imbuhnya.

Adapun impor barang yang banyak masuk ke Jatim berasal dari China, Singapura, Amerika, Thailand, Malaysia, Brazil, Hongkong, Jepang, India, dan Korea. Sementara Inggris masih belum termasuk dalam 10 besar negara asal impor Indonesia.

Sejumlah komoditas Inggris yang berpotensi untuk diimpor ke Jatim yakni pipa minyak, mesin, alkohol, wine, bir dan produk makanan kemasan.

Dalam kesempatan yang sama, Executive Director Britcham, Chris Wren menambahkan Inggris sendiri akan menawarkan produk teknologi tinggi untuk menunjang industri di Jatim, terutama industri yang berorientasi ekspor.

"Kami yakin barang teknologi dari Inggris yang kami punya bisa mendukung Jatim menjadi industri yang menghasilkan produk berkualitas sehingga menunjang kinerja ekspor yang sedang digencarkan pemerintah Indonesia," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper