Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR: Momentum Emisi Obligasi Valas, BPK Soroti Mekanisme Tambahan Subsidi

Berita mengenai momentum bagi penerbitan surat utang valas serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyoroti mekanisme tambahan subsidi menjadi sorotan media massa hari ini, Kamis (28/3/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai momentum bagi penerbitan surat utang valas serta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyoroti mekanisme tambahan subsidi menjadi sorotan media massa hari ini, Kamis (28/3/2019).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional:

Momentum Emisi Obligasi Valas. Tren penurunan imbal hasil obligasi secara global menjadi momentum bagi korporasi domestik untuk menerbitkan surat utang valas yang menawarkan biaya dana relatif lebih murah. (Bisnis Indonesia)

BPK Soroti Mekanisme Tambahan Subsidi. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyoroti pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang mekanisme penambahan subsidi energi tidak melalui revisi APBN. (Bisnis Indonesia)

Bersinergi Genjot Pajak. Kementerian Keuangan memperkuat integrasi sistem data, audit, analisis, dan pemeriksaan antara Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea Cukai, dan Direktorat Jenderal Anggaran dalam rangka mengoptimalkan penerimaan negara. (Bisnis Indonesia)

Proyek Infrastruktur Pengerek Defisit. Upaya pemerintah menggenjot proyek infrastruktur turut menyumbang kenaikan defisit neraca transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) tahun 2018. Situasi ini menunjukkan bahwa pembangunan industri dalam negeri tak bisa ditawar-tawar lagi. (Kontan)

Penanaman Modal Asing Masih Lesu Darah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal pertama tahun ini tampaknya tak akan banyak mendapat sokongan dari kinerja investasi. Sebab, realisasi investasi periode Januari-Maret 2019 diperkirakan akan tumbuh melambat. (Kontan)

Defisit Pengganjal Bunga Acuan Turun. Bank Indonesia (BI) belum memberikan sinyal penurunan suku bunga acuan (BI 7Day Reverse Repo Rate /BI7DRRR), meski Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memberi sinyal tak akan menaikkan bunga tahun ini. Pertimbangan BI, karena defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD) Indonesia masih menganga. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper