Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesawat Southwest Airlines Boeing 737 Max Mendarat Darurat

Sebuah pesawat Boeing 737 Max yang dioperasikan Southwest Airlines terpaksa terbang kembali ke bandara di Florida, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (26/3/2019) waktu setempat karena mengalami masalah pada mesinnya.
Ilustrasi - Pesawat Boeing 737 Max/Antara
Ilustrasi - Pesawat Boeing 737 Max/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah pesawat Boeing 737 Max yang dioperasikan Southwest Airlines terpaksa terbang kembali ke bandara di Florida, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (26/3/2019) waktu setempat karena mengalami masalah pada mesinnya.

Pesawat ini sedianya diterbangkan ke area penyimpanan setelah regulator penerbangan AS melarang operasionalnya (grounding) pascakecelakaan fatal yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Brandy King, juru bicara Southwest, masalah pada pesawat jet Boeing kali ini benar-benar tidak ada hubungannya dengan masalah kendali pesawat yang mendorong grounding seluruh pesawat tipe 737 Max.

“Masalah pada performa mesin terjadi tak lama setelah pesawat itu meninggalkan Bandara Internasional Orlando sekitar pukul 2.50 sore [waktu setempat],” terang King, sebagaimana diberitakan Bloomberg.

Federal Aviation Administration (FAA), yang tengah menyelidiki insiden itu, mengungkapkan keadaan darurat yang dinyatakan awak pesawat Southwest penerbangan 8701 tersebut tak lama setelah lepas landas. Pesawat itu sendiri berhasil mendarat dengan selamat di Orlando.

Pihak maskapai Southwest menerangkan pesawat tersebut sedianya diterbangkan ke area penyimpanan di Victorville, California, dan hanya diawaki oleh pilot. Setelah kembali mendarat, pesawat itu dibawa ke hanggar untuk diperiksakan.

Larangan terbang yang telah diberlakukan FAA memang mengizinkan maskapai-maskapai penerbangan untuk menerbangkan pesawat 737 Max tanpa berisikan penumpang. Southwest berencana secara bertahap memindahkan 34 pesawat Max ke Victorville.

Selain untuk tujuan pemindahan, pilot-pilot Boeing dan FAA juga diizinkan melakukan penerbangan guna menunjukkan perbaikan perangkat lunak yang tengah dikembangkan untuk pesawat tersebut.

Seperti diketahui, otoritas penerbangan di sejumlah negara melarang terbang pesawat Boeing 737 Max setelah pesawat jenis ini yang dioperasikan Ethiopian Airlines menghantam daratan Ethiopia pada 10 Maret.

Insiden tersebut menjadi kecelakaan mematikan kedua yang terjadi hanya sekitar lima bulan setelah pesawat Lion Air Boeing 737 Max 8 jatuh ke perairan Laut Jawa pada 29 Oktober 2018.

Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver (MCAS) pesawat ditengarai menyebabkan Lion Air menukik berulang kali hingga pilotnya kehilangan kendali. Pesawat Ethiopian Airlines yang nahas itu diindikasikan mengalami hal serupa. Kedua pesawat jatuh tak lama setelah lepas landas dan menewaskan seluruh isinya.

Sebuah panel Senat AS dijadwalkan akan mengadakan sesi sidang pada hari ini, Rabu (27/3/2019) waktu setempat untu membahas soal dua bencana itu dan pengawasan federal keselamatan udara.

Sementara itu, saham Boeing turun 3,1% pascarilis laporan awal pendaratan darurat pesawat Southwest dan sebelum pihak maskapai mengidentifikasi penyebabnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper