Bisnis.com, JAKARTA - Turunnya kinerja ekspor mineral terutama komoditas tembaga turut menggerus pertumbuhan penerimaan bea keluar pada Februari 2019.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, penerimaan bea keluar dari bulan tersebut mencapai Rp630 miliar atau 14,27 persen dari target APBN senilai Rp4,4 triliun.
Kinerja penerimaan bea keluar tersebut turun 24,5 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang mencapai Rp900 miliar atau mampu tumbuh 82,1 persen.
“Penerimaan bea keluar memang turun karena perubahan kegiatan produksi dari pertambangan menjadi dalam,” kata Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi yang dikutip Bisnis, Kamis (21/3/2019).
Kendati demikian, Heru menjelaskan tidak semua komoditas mengalami penurunan. Untuk beberapa jenis komoditas tertentu misalnya sawit, nikel dan bauksit, biji kakao, serta kayu dan kulit justru menunjukan terjadinya pertumbuhan.
Heru menambahkan, pemerintah saat ini tengah fokus untuk mendorong ekspor. Simplifikasi prosedur misalnya ekspor mobil termasuk Crude Palm Oil (CPO) merupakan sebagian dari upaya pemerintah untuk membenahi alur ekspor barang.
Baca Juga
"Insentif fiskal, dalam APBN bisa kita berikan insentif pembebasan atau penangguhan bea masuk untuk ekspor,” ungkapnya.