Bisnis.com, JAKARTA — PT Jakarta Tourisndo (Jaktour) berhasil menurunkan angka kerugian menjadi Rp4,2 miliar pada 2018 kemarin.
Direktur Utama PT Jaktour, Geraard Jeffrey Zacharias Rantun menuturkan penurunan angka kerugian itu seiring dengan perbaikan BUMD tersebut melalui lima tahap untuk 20 tahun ke depan.
Dalam media gathering yang diselenggarakan di Cipayung, Bogor pada Rabu (20/3/2019), dia menuturkan kelima tahapan tersebut yakni pertama tahap penyehatan yang membutuhkan waktu 5 tahun yaitu selama 2018-2022.
“Kami berhasil menurunkan kerugian Rp4,2 miliar pada 2018. Waktu kami masuk besar sekali kerugiannya, sekitar Rp19 miliar,” katanya.
Dia menjelaskan, alasan membutuhkan waktu 5 tahun untuk setiap tahap karena banyak hal yang harus dilakukan mulai dari pembenahan SDM, kualitas SOP karyawan dan penyiapan Key Performace Index atau KPI. “Jadi nanti kami bekerja dengan KPI, sampai level bawa itu ada KPI nya untuk evaluasi kepada Badan Pembianaan BUMD DKI Jakarta.”
Selain itu pihaknya juga akan mengurangi biaya tidak langsung pada penghasilan dan revitalisasi aset. “Terkait dengan program reformasi, kami lakukan revitalisasi aset apakah dalam bentuk kerjasama KSO atau BOT, kami akan lakukan sesuai aturan.”
Baca Juga
Untuk tahap kedua, dari 2023 sampai 2027, yakni tahap pertumbuhan. Untuk masuk dalam tahap pertumbuhan maka dia menargetkan nilai kerugian Jaktour harus mencapai nol rupiah pada semester I/2021.
Ketiga adalah tahap ekspansi pada 2028 sampai 2032. “Nah pada tahap ini kami sudah punya partner. Mungkin ada BUMD yang menyerahkan hotel mereka untuk kami kelola. Kami bisa ekspansi.”
Terakhir yaitu tahap keberlanjutan mulai 2033 hingga 2037. Pada tahap ini, Jaktour akan mengelola berbagai event di Jakarta.
“Kami juga diberikan kesempatan transportasi Trans 1000 yaitu transportasi Kepualuan Seribu. Ini lagi digodog, kami harus siapkan divisi baru untuk transportasi.”
Dalam tahapan ini juga, nantinya pulau Tidung akan dijadikan pusat pengembangan pariwisata dan pembinaan para pelaku usaha oleh PT Jaktour.
“Kami akan ditunjuk sebagai trainer sehingga mereka yang punya homestay punya standar pelayanan kebersihan dan harga. Sehingga pariwisata Jakarta dimulai dari kepulauan Seribu akan semakin membaik.”