Bisnis.com, JAKARTA – Pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) atau hunian yang menyatu dengan moda transportasi di Jakarta didominasi oleh pengembang Badan Usaha Milik Negara (BUMN), hingga tidak ada pengembang swasta yang ikut melakukan pengembangan.
Direktur Manajemen Aset dan Teknologi Informasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengatakan bahwa sebagai perusahaan BUMN yang bekerja di bawah perintah Kementerian BUMN, memang diprioritaskan untuk melakukan kerja sama dengan pengembang BUMN juga.
“Kami bergerak juga untuk membantu pemerintah mencapai targetnya, karena dukungan dan penugasannya dari pemerintah maka kerja samanya yang dengan BUMN juga. Kami diprioritaskan sesuai dengan anjuran dari Kementerian BUMN dan diarahkan bermitra dengan BUMN,” katanya dalam Forum Group Discussion TOD The HUD Institute di Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Menurutnya, pembangunan TOD juga dilakukan untuk ikut berpartisipasi menyediakan hunian dan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dan ikut melancarkan Program Satu Juta Rumah dari pemerintah.
”Kami ingin berkembang terus dari aspek pelayanan dan penyediaan fasilitas. Di mana fasilitas yang akan disediakan bisa terkoneksi langsung dengan hunian. Diharapkan ke depan TOD yang dikembangkan bisa memenuhi kebutuhan dan konsepnya sesuai kebutuhan masyarakat Indonesia, khususnya yang bekerja di Jakarta,” sambungnya.
Saat ini, PT KAI tengah berfokus mengembangkan TOD dengan bermitra besama BUMN Karya, yaitu Perumnas, Adhikarya, PP Properti, Wijaya Karya, dan Hutama Karya.
Baca Juga
“Ini dasar poinnya adalah kami memiliki kebijakan untuk mengoptimalkan aset PT KAI khususnya lahan di mana lahan kami secara total ada sekitar 319 juta meter persegi, tapi baru sekitar 700.000 yang sudah kami kembangkan, salah satunya dalam bentuk TOD dengan BUMN Karya,” jelasnya.