Bisnis.com, ADDIS ABABA/WASHINGTON – Pemerintah Ethiopia menyatakan bahwa kecelakaan pesawat Ethiopian Airlines yang menewaskan 157 orang penumpang sangat memiliki kemiripan dengan musibah jatuhnya Lion Air JT 610.
Hal itu dinyatakan otoritas pejabat setempat setelah hasil analisis perdana diungkapkan ke publik berdasarkan informasi dari kotak hitam, yang ditemukan dari bangkai pesawat Ethiopian Airlines pada 10 Maret 2019.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Ethiopia Muse Yiheyis mengatakan bahwa kedua pesawat tersebut memakai mesin MAX 8 yang sama. Keduanya, lanjutnya, jatuh beberapa menit seusai lepas landas, atau setelah pilot melaporkan adanya masalah kendali penerbangan.
Berkaitan dengan keselamatan penumpang, sejumlah otoritas penerbangan pun beramai-ramai mengandangkan model pesawat Boeing termutakhir ini. Nilai saham Boeing pun tersapu miliaran dolar akibat peristiwa ini.
“Ini adalah kasus yang sama persis dengan yang dialami Indonesia [Lion Air]. Sejauh ini, ada kesamaan yang terang-benderang di antara keduanya,” ujar Yiheyis, Senin (18/3/2019).
Menurutnya, data terkait dengan penerbangan telah berhasil dipulihkan. Tim dari Amerika dan Ethiopia telah melakukan validasi. Dia juga menyatakan bahwa akan menyiapkan informasi tambahan setelah 3 atau 4 hari ke depan.
Namun, di Washington, pejabat FAA dan Badan Keselamatan Transportasi Nasional (National Transportation Safety Board/NTSB) menyatakan belum memvalidasi data tersebut.
Menurut harian Seattle Times pada Minggu, analisis keamanan Boeing terhadap sistem kontrol penerbangan yang terbaru atau MCAS pada mesin jet MAX memiliki sejumlah kelemahan serius, yang salah satunya terjadi pada sistem dayanya.
Namun, keterangan dari otoritas FAA tak menyebutkan secara mendetail terkait dengan hasil penyelidikan, tetapi mereka hanya menyatakan akan mengikuti alur proses sertifikasi standar pada mesin MAX.