Bisnis.com, JAKARTA - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang telah diresmikan operasionalnya oleh Presiden Joko Widodo. Kini Dewan Nasional KEK juga tengah mengkaji dua KEK baru lagi di Provinsi Bangka Belitung, yakni KEK Sungailiat di Kabupaten Bangka dan Tanjung Gunung di Kabupaten Bangka Tengah.
Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto mengharapkan kedua KEK baru tersebut dapat segera ditetapkan dalam waktu dekat, menyusul KEK Tanjung Kelayang yang telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.6/2016.
"Selain KEK Tanjung Kelayang, saat ini Dewan Nasional tengah mengkaji dua usulan KEK yang berada di Provinsi Bangka Belitung yaitu Sungailiat di Kabupaten Bangka dan Tanjung Gunung di Kabupaten Bangka Tengah, yang diharapkan dapat ditetapkan dalam waktu dekat," ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (14/3/2019).
Sebelumnya diketahui bahwa rencana bisnis yang akan digarap di KEK Sungailiat dan Tanjung Gunung, antara lain pariwisata, akomodasi (hotel, resort, glamping, homestay), entertainment (theme lark, water park, wetland park), komersial (MICE & mall, lifestyle beach, festival beach, dll) serta kawasan residential.
Adapun nilai investasi pembangunan kawasan KEK Tanjung Gunung diproyeksikan mencapai senilai Rp1,5 triliun dengan investasi pelaku usaha Rp4,6 triliun. Sedangkan, KEK Sungailiat nilai investasi pembangungan senilai Rp601,9 miliar, serta investasi tenant Rp 5 triliun.
"Untuk memberikan kemudahan bagi investor yang ingin menanamkan modal di KEK, pemerintah telah menerbitkan kebijakan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik, Online Single Submission (OSS) yang juga diterapkan di KEK,” kata Enoh.
Baca Juga
Sementara itu, terkait peresmian KEK Tanjung Kelayang, dilaksanakan bersamaan dengan peresmian Bandara Depati Amir di Pangkal Pinang yang telah selesai dibangun dan digunakan sejak 2017.
Saat ini sudah dibangun gedung terminal pada sayap kanan yang dapat menampung 3 juta penumpang. Kedepannya, sayap kiri juga bakal dikembangkan, sehingga nantinya bandara kebanggaan warga Pulau Bangka itu akan dapat menampung hingga 5 juta penumpang.
Menko Perekonomian Darmin Nasution menambahkan bahwa KEK Tanjung Kelayang diharapkan dapat memberikan manfaat maksimal dan berkelanjutan, termasuk meningkatkan devisa dari sektor kepariwisataan.
KEK Tanjung Kelayang yang ditetapkan sebagai KEK Pariwisata ini memiliki keunggulan geostrategis, yaitu terletak antara Indonesia dan negara ASEAN yang merupakan target captive market.
KEK ini termasuk ke dalam 10 destinasi pariwisata prioritas yang memiliki objek wisata bahari dengan pantai berpasir putih dan panorama yang eksotis. Pantai yang dihiasi batuan granit raksasa merupakan ciri khas dari pantai di kawasan ini.
Kawasan dengan total luas wilayah sebesar 324,4 Ha yang berdekatan dengan pulau-pulau kecil disekitarnya yang juga memiliki pesonanya tersendiri itu, memiliki konsep pengembangan pariwisata 'Socially and Environmentally Responsible Development and Cultural Preservation'.
Dengan konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, KEK ini diharapkan mampu menarik investasi sebesar Rp10 triliun hingga 2025, serta mendatangkan 59.000 wisatawan per tahun dengan nilai ekonomi Rp751,4 miliar per tahun pada saat KEK ini sudah beroperasi penuh.