Bisnis.com, JAKARTA - Hingga akhir Februari, jumlah peserta program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) mencapai 218,13 juta jiwa.
Direktur Perencanaan Pengembangan dan Manajemen Risiko BPJS Kesehatan Mundiharno mengatakan program JKN-KIS ini telah mencakup 82,64% total penduduk di Indonesia.
"Selain memberikan perlindungan finansial kepada peserta, keberadaan program ini juga membuka akses kepada masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu sehingga dapat membantu meningkatkan status kegiatan kesehatan mereka," ujarnya dalam diskusi Membangun SDM Menyongsong Era Industri 4.0, Selasa (12/3).
Sejak 2014 hingga 2018, pemanfaatan pelayanan kesehatan di seluruh tingkat layanan mencapai 874,1 juta pemanfaatan atau rerata di tahun 2018 sebanyak 640.821 untuk setiap harinya. Biaya kesehatan yang dikeluarkan selama 5 tahun mencapai Rp302,2 triliun.
Pemerintah telah membiayai Penerima Bantuan Iuran (PBI) sebanyak 92,1 juta jiwa dengan akumulasi iuran selama 5 tahun sebanyak Rp115,5 triluun.
Pada 2018, indeks kepuasan peserta terhadap program JKN-KIS mencapai 79,7% dengan indeks kepuasan fasilitas kesehatan yang melayani pasien JKN-KIS secara total mencapai 75,8%. Angka itu termasuk dalam kategori tinggi dan masih sejalan dengan angka yang ditetapkan pemerintah.
Pemerintah telah berkomitmen terkait dengan keberlangsungan program JKN-KIS, sejauh ini telah menyuntikan dana di tahun 2015, 2016, 2017, 2018 dengan total mencapai Rp25,52 triliun.
"Hal ini wujud nyata pemerintah untuk tetap menghadirkan negara dalam hal memberikan jaminan kesehatan bagi rakyatnya. Pemerintah telah menyiapkan strategi bauran kebijakan dengan optimalkan pelaksanaan JKN-KIS," kata Mundiharno.