Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian memfasilitasi pusat riset dan inovasi untuk pengembangan industri furnitur di Palu, Sulawesi Tengah, guna menciptakan produk unggulan, juga diharapkan mampu menarik investor.
Menteri Perindustrian Airlanggan Hartarto mengatakan bahwa industri rotan di Palu bisa ditumbuhkan dan dikembangkan sehingga lebih berdaya saing. Apalagi, kawasan ini terintegrasi.
“Sebagai penghasil bahan baku, di Palu dapat pula dikembangkan atau ditumbuhkan industrinya. Ini akan bisa lebih berdaya saing karena terintegrasi, dibanding selama ini bahan baku itu dikumpul di Surabaya,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin.
Pengembangan industri berbasis rotan di Palu menjadi tantangan bagi Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) sehingga kawasan itu melampaui sentra Cirebon.
Apalagi, lanjut Airlangga, di Palu sudah berdiri kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus. Ini akan tersedia infrastruktur yang menunjang, sehingga dapat dimanfaatkan investor industri furnitur untuk lebih memacu produktivitas dan menggenjot ekspornya.
“Misalnya, kami telah mendorong klaster untuk industri furnitur di kawasan industri Kendal, dengan didukung pembangunan Politeknik Industri Furntur untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusianya. Sebab, di Jawa Tengah, memang dipersiapkan untuk sektor padat karya,” imbuhnya.
Menperin menyebutkan, dalam 2 tahun terakhir, kawasan industri Kendal yang memiliki konsep terpadu sudah mampu mendatangkan sebanyak 50 investor dengan total nilai investasi sebesar US$500 juta dan membuka lapangan kerja hingga 5.000 orang. “ini yang perlu direplikasi ke daerah-daerah lainnya, dengan menarik investasi dapat menambah devisa dan tenaga kerja,” ujarnya