Bisnis.com, JAKARTA – Pengusaha perikanan mulai melirik konsep makanan siap saji atau ready to eat sebagai salah satu alternatif pemasaran produk .
Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Budhi Wibowo mengatakan, makanan siap saji atau ready to eat juga ready to cook telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, khususnya di perkotaan.
Praktisnya konsumsi makanan siap saji di mana makanan bisa langsung di makan atau hanya perlu dipanaskan tanpa perlu repot meracik dan membeli bumbu secara terpisah menjadi salah satu alasan tenarnya produk ini.
Namun, tambahnya, jika melirik ke rak-rak yang ada di pusat- pusat perbelanjaan modern atau pun gerai ritel modern lainnya seperti convenience store, rata-rata makanan siap saji disajikan dengan lauk daging ayam atau sapi. Kalaupun ada produk ikan, yang bisa ditemukan adalah ikan kaleng.
Jarang sekali produk dari perikanan muncul dalam bentuk makanan siap saji. Hal inilah yang mulai diliril oleh Industri pengolahan perikanan dalam negeri.
“Intinya, dari segi pengolahan kami ingin mereka lebih ke arah ready to cook atau ready to eat,” ujarnya, baru-baru ini.
Menurutnya, sejumlah negara seperti Thailand, Filipina, Hong Kong, jepang, Afrika telah memproduksi makanan siap saji dengan bahan dari produk perikanan. Padahal, Indonesia memiliki sumber daya perikanan melimpah.
KKP mencatat bahwa stok ikan lestari Indoensia meningkat menjadi 13,1 juta ton pada 2018 dengan jumlah tangkapan yang diperbolehkan sekitar 80% dari angka tersebut. Belum lagi, potensi perikanan budidaya yang besar.
Dengan segala sumber daya perikanan yang ada ini kini, saatnya bagi Indonesaia untuk mengikuti jejak negara-negara tersebut.
Agar bisa diterima oleh masyarakat luas, selain kemampuan meracik rasa, pabrikan juga harus memilih produk perikanan dengan harga yang tidak kalah besaing. Sebagai contoh, jika dibandingkan, harga ayam pastinya lebih murah dari harga daging sapi.
Untuk itu, jenis produk perikanan yang bisa dimanfaatkan tidak boleh lebih mahal. Oleh karenanya ada sejumlah pilihan seperti patin, bandeng, atau ikan lele.
“Saya berharap kita semua bisa mengerjakan ikan-ikan ini dan rasanya enak, bisa dipasarkanuntuk ready to cook,” jelasnya.
Selain meningkatkan penjualan ikan di dalam negeri, produk ikan siap saji ini juga bisa menjadi salah satu laternatif untuk meningkatkan ekpsor perikanan Indonesia.
