Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Konsumen (IHK) per Februari 2019 menunjukkan posisi deflasi sebesar 0,08%, seiring dengan penurunan harga bahan makanan dan bensin.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ini merupakan deflasi pertama untuk Februari dalam dua tahun terakhir.
Sementara itu, IHK secara tahunan atau year-on-year (yoy) tercatat sebesar 2,57% dan inflasi tahun kalender atau year-to-date (ytd) sebesar 0,24%.
Dari 82 kota yang disurvei, 69 kota mengalami deflasi dan 13 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi di Merauke sebesar 2,11% seiring dengan penurunan harga sayuran dan cabai, sedangkan deflasi terendah terjadi di Serang sebesar 0,02%.
Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti menuturkan deflasi ini merupakan deflasi Februari pertama sejak 2016, di mana inflasi saat itu mencapai 0,09%.
"Secara tahunan, inflasi 2,57% ini lebih rendah dibandingkan dua tahun sebelumnya," ungkapnya dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Berdasarkan kelompok pengeluaran, bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,11% dengan andil sebesar 0,24%. Adapun deflasi di komoditas lainnya yakni daging ayam ras (-0,06%), cabai merah (-0,06%), telur ayam ras (-0,05%), bawang merah (-0,04%), cabai rawit (-0,02%), ikan segar (0,01%), jeruk (-0,01%), dan lain sebagainya.
Sementara itu, bahan makanan yang mengalami inflasi adalah beras, mie kering instan, dan bawah putih dengan andil masing-masing sebesar 0,01%.
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi 0,31% dengan andil 0,06%, dengan pendorong inflasi antara lain nasi dengan lauk yang mengalami inflasi 0,01% dan rokok kretek 0,01%.
Kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,05% dengan andil 0,01%. Inflasi ini disumbang oleh tarif angkutan udara yang mengalami inflasi sebesar 0,03%.
Di dalam komponen ini, bensin atau Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertamax dan Pertamax Turbo mengalami deflasi akibat penurunan harga pada Februari 2019.
Berdasarkan komponen, inflasi inti pada bulan lalu tercatat sebesar 0,26%, sedangkan harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 0,06%. Namun, posisi tahun kalendernya menunjukkan terjadi deflasi sebesar 0,06%.
Sementara itu, komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 1,3% dengan andil 0,25%. Posisi tahun kalender dari komponen harga bergejolak juga menunjukkan deflasi sebesar 0,35%.