Bisnis.com, JAKARTA -- Peritel minimarket Alfamart menyatakan porsi produk usaha mikro kecil menengah hanya 5% dari rata-rata 4.500 stock keeping unit atau SKU di setiap gerai.
Corporate Affair Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (Alfamart) Solihin Putera mengatakan perusahaan membuka kesempatan kepada pelaku UMKM untuk memanfaatkan gerai-gerai minimarket milik perusahaan.
Hanya saja, perusahaan juga memiliki keterbatasan karena sudah banyak produk perusahaan besar lain yang terdaftar.
"Memang tidak terlalu banyak produk UMKM yang ada di gerai. Produk di gerai kami sudah cukup variatif, sehingga penambahan produk juga harus mempertimbangkan kebaruan produk," ucapnya, Rabu (27/2/2019).
Meski porsinya kecil, Solihin menyatakan perusahaan sangat mendukung pelaku UMKM untuk dapat memasok produknya ke Alfamart.
Perusahaan menerapkan trading term yang tidak memberatkan pelaku UMKM. "Kami membebaskan listing fee, biaya-biaya lainnya juga kami bedakan. Namun, yang penting tidak sampai lebih dari Peraturan Presiden No.112/2007 tersebut," ujarnya.
Bahkan, Solihin mengklaim keberhasilan Alfamart dalam mendukung UMKM terlihat dari 5% produk UMKM yang sebelumnya terdaftar di gerai, telah berubah status menjadi produk dari perusahaan besar.
"Kami memilih produk yang berkualitas, dan pastinya potensial. Jika sudah masuk, mereka punya kesempatan besar untuk naik kelas," kata Solihin.
Adapun, produk-produk tersebut adalah makanan ringan berupa kue kering dan kerupuk. Pelaku usaha tersebut sudah berhasil menembus omzet Rp5 miliar per tahun dan menjaga kontinuitas produknya untuk memasok lebih dari 13.600 unit gerai milik perusahaan.