Bisnis.com, JAKARTA -- Astra Infra, sub holding PT Astra Internastional Tbk. bakal fokus mengakuisisi ruas jalan tol di Jawa untuk menggenapkan portofolio jalan tol sepanjang 500 kilometer.
CEO Toll Road Group Business Astra Infra, Wiwiek D. Santoso mengatakan saat ini portofolio Astra Infra di bisnis jalan tol telah mencapai 353 kilometer yang tersebar di enam ruas. Keenam ruas itu yakni Tangerang - Merak, Cikopo - Palimanan, Semarang - Solo, Jombang - Mojokerto, Kunciran- Serpong, dan Serpong - Balaraja.
"Kami masih punya target [menambah portofolio], prinsipnya kami ingin di Jawa. Tapi, tidak harus di Trans Jawa saja," ujarnya kepada Bisnis.com di sela groundbreaking Resta Pendopo, Semarang, Senin (25/2/2019).
Wiwiek enggan membeberkan ruas mana yang tengah diincar. Dia menekankan, pihaknya bakal fokus melakukan akuisisi ketimbang membangun ruas baru lewat skema usulan badan usaha atau prakarsa.
Dalam catatan Bisnis.com, Astra Infra sejauh ini hanya terlibat dalam prakarsa satu ruas, yaitu Serpong - Balaraja. Di ruas tersebut, Astra Infra tergabung ke dalam konsorsium PT Transbumi Serbaraja dengan porsi kepemilikan 25%.
Astra Infra pertama kali terjun ke bisnis tol pada 2005 saat mengakuisisi saham PT Marga Mandalasakti (MMS). Selanjutnya pada 2011 mencaplok saham Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) dan Trans Marga Jateng (TMJ).
Baca Juga
Pada 2017, Astra Infra kembali membuat gebrakan dengan mengambil alih 45% saham tol PT Lintas Marga Sedaya (LMS), operator jalan tol Cikopo - Palimanan. Dengan portofolio sepanjang 353 kilometer,
Astra Infra perlu menambah 147 kilometer untuk menggenapkan portofolionya menjadi 500 kilometer.
Di sisi lain, Astra Infra memproyeksi pertumbuhan pendapatan sebesar 30%. Wiwiek menyebut, pendapatan bakal terdongkrak sejalan dengan pengoperasian ruas tol Jombang - Mojokerto dan tiga seksi Semarang - Solo.
"Harapan kami, dengan selesainya Japek [Jakarta - Cikampek II Elevated] juga akan berdampak positif terhadap Cipali," tukasnya.