Bisnis.com, SURABAYA - PT PAL Indonesia kembali menggarap proyek pembangunan kapal Kapal Cepat Rudal (KCR 60) 60 meter pesanan kelima dan keenam. Untuk itu, PAL membangun platform Sensor, Weapon, Control (Sewaco) bersama dengan sejumlah BUMN lainnya.
Direktur Utama PAL Indonesia, Budiman Saleh mengatakan kapal KCR pesanan Kementerian Pertahanan tersebut akan digarap bersama BUMN lain seperti PT Pindad, PT Barata Indonesia, PT Len Industri dan PT Krakatau Steel.
"Kami melibatkan 3 supplier persenjataan kelas dunia (Bofors-Swedia, MBDA-Perancis, Terma-Denmark) yang sesuai dengan kebutuhan TNI AL serta menggunakan komponen lokal yang berasal dari 4 BUMN dan 62 swasta," katanya dalam rilis, Senin (25/2/2019).
Dia menjelaskan untuk KCR ke-3 dengan nama KRI Halasan 630 dan KCR ke-4 dengan nama KRI Kerambit 627 tersebut akan dilengkapi Sewaco, termasuk pada pembangunan KCR ke 5 dan 6. Hal ini didasarkan kontrak yang telah ditandatangani pada 28 Desember 2018 lalu di Jakarta.
"Pemenuhan KCR ini merupakan bagian dari peran PAL sebagai Lead Integrator Matra Laut untuk kapal kombatan sesuai dengan amanah UU Nomor 16 Tahun 2012 sejalan dengan pemenuhan kekuatan pokok minimum (Minimum Essential Force/MEF) Kemenhan tahun anggaran 2015-2019 dengan kandungan lokal 19,56%," jelasnya.
Adapun nilai kontrak pembangunan KCR 60 meter ini sebesar Rp1,66 trilun/kapal. Proyek pembangunan kapal KCR kelima dan keenam itu ditargetkan rampung dalam waktu 24 bulan.
Dia menambahkan, KCR 60 meter ini merupakan hasil inovasi yang dikembangkan dari produk sebelumnya yaitu Kapal Patroli Cepat 57 Meter.
Desain pembangunan KCR 60 meter ini terus disempurnakan mereferensi dari masukan dan arahan Satuan Tugas (Satgas) serta pengguna produk.
"Diharapkan kontrak pembangunan dan pemasangan Sistem Senjata KCR 60 meter dapat mendukung kemajuan industri pertahanan dalam negeri," imbuhnya.