Bisnis.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menyebut sepanjang 2018 jumlah produksi kelapa sawit di Indonesia mencapai 47,44 juta ton.
Angka itu tidak berbeda jauh dengan pernyataan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengenai jumlah produksi sawit di Indonesia dalam debat putaran kedua pilpres, Minggu (17/2/2019).
Saat itu, Jokowi berkata produksi sawit di tingkat nasional sudah mencapai 46 juta ton dan melibatkan 16 juta petani.
"Itu data sementara GAPKI [produksi hasil sawit] 47 juta ton. Itu sudah memperhitungkan juga berapa yang kita ekspor, berapa yang untuk kebutuhan industri di dalam negeri," kata Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sarjono kepada Bisnis, Senin (18/2/2019).
Dalam data yang dirilis GAPKI, sepanjang 2018 ekspor produk crude palm oil (CPO) yang dilakukan pengusaha dalam negeri mencapai 6,56 juta ton.
Ekspor produk jadi dari pengolahan minyak sawit sejumlah 28,14 juta ton sepanjang 2018. Kemudian, pemakaian produk sawit untuk industri dalam negeri sebanyak 13,49 juta ton.
"Kalau data resmi statistik, dari Direktorat Jenderal Perkebunan dan BPS lah semestinya. Tapi itu data sementara yang kita miliki," kata Mukti.
Dalam debat putaran kedua, Jokowi menyebut produksi minyak sawit yang sudah banyak mendukung program B20 pemerintah. Dia menyebut Indonesia saat ini menuju B100, sehingga diharapkan ke depan 30% produksi sawit masuk untuk biofuel.
"Itu data sementara GAPKI [produksi hasil sawit] 47 juta ton. Itu sudah memperhitungkan juga berapa yang kita ekspor, berapa yang untuk kebutuhan industri di dalam negeri," kata Direktur Eksekutif GAPKI Mukti Sarjono kepada Bisnis, Senin (18/2/2019).
Dalam data yang dirilis GAPKI, sepanjang 2018 ekspor produk crude palm oil (CPO) yang dilakukan pengusaha dalam negeri mencapai 6,56 juta ton.
Ekspor produk jadi dari pengolahan minyak sawit sejumlah 28,14 juta ton sepanjang 2018. Kemudian, pemakaian produk sawit untuk industri dalam negeri sebanyak 13,49 juta ton.
"Kalau data resmi statistik, dari Direktorat Jenderal Perkebunan dan BPS lah semestinya. Tapi itu data sementara yang kita miliki," kata Mukti.
Dalam debat putaran kedua, Jokowi menyebut produksi minyak sawit yang sudah banyak mendukung program B20 pemerintah. Dia menyebut Indonesia saat ini menuju B100, sehingga diharapkan ke depan 30% produksi sawit masuk untuk biofuel.