Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian pada tahun ini akan lebih menggenjot lagi lima sektor industri manufaktur untuk meningkatkan ekspor, yakni makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronika, dan kimia.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa kelima sektor industri tersebut menjadi prioritas pengembangan berdasarkan Making Indonesia 4.0.
“Kami sedang fokus memacu kinerja ekspor di lima sektor industri yang mendapat prioritas pengembangan berdasarkan Making Indonesia 4.0,” katanya dalam siaran pers yang dikutip, Senin (18/2/2019).
Apalagi, lima kelompok manufaktur tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 65% terhadap total nilai ekspor nasional.
Pada 2018, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia menorehkan ekspor sebesar US$13,93 miliar; kemudian ekspor kendaraan bermotor, trailer dan semi trailer, dan alat angkutan lainnya menembus angka US$8,59 miliar; serta pengapalan barang komputer, barang elekronik, dan optik mencapai US$6,29 miliar.
“Memang ada beberapa sektor lain yang juga punya potensi besar dalam menopang perekonomian nasional melalui kinerja ekspornya. Misalnya, industri perhiasan, permesinan, furnitur, pengolahan ikan, dan hortikultura,” sebutnya.