Bisnis.com, JAKARTA — PT Putra Adhi Prima, pengembang Vimala Hills Villa & Resort, di Gadog, Bogor, mengungkapkan bahwa perusahaan telah menjual sekitar 550 unit dari sedikitnya 580 hunian berupa vila yang dibangun di kawasan itu.
General Manager Vimala Hills Zaldy Wihardja mengatakan bahwa vila yang dipasarkan sejak 2013 itu mencakup 10 klaster dan seluruhnya sudah selesai dibangun.
“Sisanya [yang belum terjual] ada 30 unit yang berada di klister Himalaya dan Alpen,” ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (15/2/2019).
Menurut Zaldy, pembeli utama vila yang terjual di Vimalla Hills berasal dari Jakarta sekitar 70%, dari Bodetabek 10%, dan selebihnya dari luar daerah.
“Kebanyakan pembelinya pun para pengambil keputusan di perusahaan, seperti level direksi karena mereka menginginkan hunian yang tenang dan nyaman untuk ditempati ketika pensiun.”
Sejatinya, kata Zaldy, secara keseluruhan perusahaan berencana membangun 11 klaster di Vimalla Hills. Namun, untuk klaster terakhir, manajemen belum memutuskan apakan lahan yang tersedia sekitar 3 hektare itu akan dibangun vila atau ruang komersial.
Baca Juga
PT Putra Adhi Prima merupakan anak perusahaan PT Agung Podomoro Land Tbk. yang membangun Vimalla Hills Villa & Resort di lahan 100 hektare.
Selain vila, dibangun pula Hotel Pullman di dalam kawasan tersebut serta berbagai fasilitas bagi penghuni dan fasilitas umum lainnya.
Perusahaan menawarkan vila dengan kisaran harga mulai dari Rp2,50 miliar sampai dengan Rp10 miliar per unit. Ada empat tipe hunian ditawarkan kepada pembeli, yakni vila dengan 2 kamar tidur (luas tanah 250 m2 dan luas bangunan 125 m2), 3 kamar tidur (LT 350 m2 /170 m2), 4 kamar tidur (LT 400 m2 /LB 222 m2, dan 5 kamar tidur (LT >1.000 m2 /LB 348 m2).
“Vila-vila tersebut berada di ketinggian 450 meter—650 meter di atas permukaan laut sehingga memiliki udara yang sejuk dan view yang indah. Cocok untuk beristirahat dan relaksasi,” kata Zaldy.
Menurutnya, selain sebagai investasi kesehatan karena keindahan dan kemurnian alamnya, Vimala Hills diklaim sebagai investasi properti yang produktif karena unit-unitnya mudah disewakan dengan harga yang tinggi.