Bisnis.com, JAKART - Setelah Bali Hai dan Torabika mendapat respons yang positif di Rusia, sejumlah produk buatan perusahaan Indonesia lainnya bakal mengikuti langkah untuk menjajal pasar negeri Beruang Merah.
Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi sewaktu meninjau pameran ke-26 produk makanan, minuman, dan bahan makanan “ProdExpo” di Moskow (11/2/2019).
“Melihat kesuksesan kedua produk tersebut, saya yakin produk-produk makanan lain dari Indonesia sangat potensial untuk masuk pasar Rusia," kata Wahid dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis.com pada Kamis (14/2/2019).
Guna memasarkan produk Indonesia di Rusia, Wahid mengungkapkan KBRI Moskow akan memfasilitasi pengusaha produk halal dan pakaian Muslim Indonesia pada acara The 11th International Economic Summit ’Russia-Islamic World: Kazan Summit 2019’. Pameran tersebut berlangsung pada 24-26 April 2019 di Kazan, Tatarstan, daerah yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
ProdExpo yang merupakan salah satu pameran tahunan terbesar di Rusia dan Eropa Timur. Kegiatan ini diikuti oleh 2.442 peserta dari 69 negara termasuk Indonesia dan berlangsung mulai 11 sampai 15 Februari 2019. Sebanyak 3 perusahaan Indonesia ikut serta pada pameran tersebut, yaitu PT Kapal Api melalui EuroTrade sebagai distributornya di Rusia, PT Sasa Inti, dan PT Indofood.
Hadi Santoso, Direktur Pemasaran PT Sasa Inti yang memproduksi beracam-macam sambal, santan, bumbu-bumbu instan mengatakan bahwa keikutsertaannya pada pameran kali ini adalah untuk uji coba pasar. Hal serupa juga dilakukan oleh PT Indofood yang baru pertama kali mengikuti pameran. Salah satu produk mereka, Pop Mie Indomie Goreng telah masuk pasar Rusia dan mereka optimistis varian lain dapat diterima.
Baca Juga
Sementara PT Kapal Api, meski baru menjajal pasar Rusia pada 2017, telah mampu mengekspor 54 kontainer produk kopi instan “Good Day” pada 2018. Mereka menargetkan peningkatan ekspor menjadi 100 kontainer pada 2019.
Sebagai catatan, produk bir Bali Hai yang baru masuk pasar Rusia pada tahun 2018 saat ini telah melakuakan penetrasi di 90% jaringan toko swalayan di Kawasan Timur Jauh Rusia. Sedangkan produk Mayora kopi instan Torabika tahun lalu telah mengekspor 1000 kontainer dengan nilai sekitar US$20 juta.