Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alibaba: Perlambatan Ekonomi China Tak Banyak Berdampak

Perlambatan ekonomi China dinilai memberi dampak terbatas terhadap pertumbuhan raksasa e-commerce Alibaba.

Bisnis.com, JAKARTA – Perlambatan ekonomi China dinilai memberi dampak terbatas terhadap pertumbuhan raksasa e-commerce Alibaba.

Menurut Vice Chairman Alibaba Group Holding Ltd. Joseph Tsai, hal tersebut lantaran semakin banyak bisnis yang masuk ke dalam dunia maya.

“Bisnis kami terpisah dari ekonomi China karena kami bergerak di bidang e-commerce dan kami mendigitalkan seluruh sektor,” kata Tsai dalam konferensi teknologi Goldman Sachs Group Inc. di San Francisco, Selasa (12/2), seperti dilansir Bloomberg.

Ia optimistis pertumbuhan perusahaan akan terus mengungguli performa ekonomi dalam konteks luas seiring dengan pesatnya perkembangan perdagangan digital ketimbang bisnis ritel tradisional.

Ekonomi China tumbuh 6,4% pada kuartal IV/2018 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, menurut Biro Statistik Nasional (NBS) China. Sementara itu, pendapatan Alibaba melonjak 41% menjadi 117,3 miliar yuan (US$17,3 miliar), meskipun merupakan laju paling lambat dalam lebih dari dua tahun.

Saat perlambatan ekonomi Tiongkok menekan permintaan konsumen yang menjadi sandarannya, Alibaba telah menjadi ujung tombak dorongan ke bidang baru yang menguntungkan seperti layanan cloud dan hiburan, seraya membantu memodernisasi peritel fisik.

Tsai membandingkan situasi Alibaba dengan kemampuan Amazon.com untuk mencapai pertumbuhan penjualan dua digit yang konsisten, sementara ekspansi ekonomi AS diproyeksikan melambat menjadi sekitar 2,5% tahun ini.

Dia juga memuji keputusan China untuk mengurangi beban pajak untuk usaha-usaha berskala kecil dan mikro (UMKM) sebesar 200 miliar yuan per tahun selama tiga tahun ke depan. Kebijakan ini diambil guna mendorong usaha-usaha tersebut di tengah krisis ekonomi.

“Dalam siklus sebelumnya, pemerintah China akan menggunakan kebijakan moneter untuk memompa banyak likuiditas ke dalam sistem,” kata Tsai.

“Kini, pemerintah perlu menggunakan kebijakan fiskal, yakni mengurangi pajak. UMKM tersebut, dengan lebih banyak dana yang mereka miliki, akan menumbuhkan bisnis mereka,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper