Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri Pariwisata Buka Rakernas PHRI IV

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Hariyadi Sukamdani. PHRI meminta pemerintah tidak melarang pemda atau Aparatur Sipil Negara (ASN) menggelar rapat di hotel.
Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani bersama dengan 10 bidang anggota PHRI membuka Rakernas 2019 pada Senin (11/2) di Grand Sahid Jaya/Bisnis.com-Yanita Petriella
Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani bersama dengan 10 bidang anggota PHRI membuka Rakernas 2019 pada Senin (11/2) di Grand Sahid Jaya/Bisnis.com-Yanita Petriella
Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia Hariyadi Sukamdani membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV di Jakarta pada Senin (11/2/2019). 
Bersama dengan 10 bidang anggota PHRI, acara Rakernas 2019 yang juga dalam rangka rangkaian ulang tahun PHRI ke 50 dibuka. 
Dalam sambutannya, Ketua PHRI Hariyadi Sukamdani mengatakan sepanjang tahun lalu jumlah wisatawan mancanegara (wisman) hanya sekitar 15,8 juta kunjungan dan wisatawan nusantara sebanyak 265 juta kunjungan. 
Hariyadi berharap pemerintah tidak melarang pemda dan aparatur sipil negara (ASN) untuk melakukan rapat di hotel. Pasalnya, kegiatan pemerintah di hotel sangat berkontribusi besar pada pendapatan hotel. 
"Kami berharap tak ada pelarangan untuk melakukan meeting dihotel karena sangat penting bagi kami. Terlebih, kondisi ekonomi sulit dan tiket pesawat yang mahal," tuturnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan PHRI memiliki kontribusi besar pada sektor pariwisata Tanah Air. Terlebih, bisnis perhotelan juga turut serta mendukung program hot deals. 
"Terimakasih PHRI juga mendukung sektor digital di pariwisata," katanya.
Pemerintah tetap melakukan branding destinasi wisata di Tanah Air. Pasalnya, branding merupakan long term investment. 
"Hasilnya enggak bisa langsung seperti selling tetapi nanti hasil brandingnya," ucapnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Yanita Petriella
Editor : Akhirul Anwar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper