Bisnis.com, JAKARTA -- Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV/2018 mengalami surplus sebesar US$5,4 miliar, jauh lebih besar dibandingkan posisi yang sama tahun lalu, yang senilai US$1 miliar.
Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia (BI) Yati Kurniati menuturkan surplus ini menunjukkan ketahanan perekonomian Tanah Air yang cukup baik.
"Surplus ini disebabkan oleh arus modal masuk yang cukup besar pada kuartal IV/2018," paparnya dalam konferensi pers di BI, Jumat (8/2/2019).
Arus modal asing pada periode tersebut memang cukup tinggi, yakni mencapai US$10,4 miliar. Dana asing ini masuk ke saham, Surat Berharga Negara (SBN), serta obligasi global dari sejumlah korporasi di dalam negeri pada periode November-Desember 2018.
Menurut Yati, kebijakan bank sentral untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan telah banyak membantu menjaga spread imbal hasil dari SBN tetap relatif menarik dibandingkan negara berkembang lainnya.
Dengan realisasi surplus ini, maka surplus pada neraca transaksi modal dan finansial tercatat mencapai US$15,7 miliar.
Neraca Pembayaran Kuartal IV/2018 Surplus US$5,4 Miliar
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal IV/2018 mengalami surplus sebesar US$5,4 miliar, jauh lebih besar dibandingkan posisi yang sama tahun lalu, yang senilai US$1 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
1 hari yang lalu