Bisnis.com, JAKARTA--Citra Maja Raya membukukan prapenjualan senilai Rp900 miliar pada 2018.
"Tahun lalu, marketing sales dari Maja saja mencapai Rp900 miliar. Prospeknya masih sangat besar," ungkap Direktur Ciputra Development (CTRA) Harun Hajadi kepada Bisnis.com, Rabu (6/2/2019).
Adapun proyek Citra Maja Raya merupakan kerja sama operasional (KSO) antara PT Hanson Internasional Tbk. (MYRX) melalui PT Mandiri Mega Jaya (MMJ) dengan CTRA dan PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk. (BIPP).
Adapun proyek ini menyasar segmen menengah ke bawah ini digarap lewat kerja sama operasi atau KSO dengan PT Ciputra Development. Total area yang bakal dikembangkan mencapai 2.400 hektare.
Ciputra Group sudah mengembangkan tahap I sejak 2015 seluas 430 hektare dengan total 7.000 unit rumah. Selanjutnya, pengembangan tahap II seluas 300 hektare dengan total sekitar 6.500 unit rumah. Total rumah ada 13.500 unit dengan 27 klaster. Selanjutnya pada tahap III perseroan akan mengembangkan 400 hektare.
Pada tahun ini, MYRX berencana melakukan rights issue dengan target dana hingga Rp16 triliun, guna membangun Grand Jakarta.
Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Hanson Internasional Rony Agung Suseno mengungkapkan, perseroan telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).
Sebelumnya, Komisaris Utama Hanson Internasional Benny Tjokrosaputro mengungkapkan, perseroan akan melakukan roadshow hingga tiga kali untuk mencari investor dalam aksi rights issue tersebut. Adapun roadshow tersebut akan dilakukan ke luar negeri. Hingga saat ini, katanya, telah ada beberapa investor asing yang mengajukan diri.
Dia mengungkapkan, Hanson belum menetapkan persentase asing dalam aksi rights issue tersebut. Benny menambahkan, perseroan bersama perusahaan infrastruktur milik pemerintah akan membangun ruas jalan sepajang 30 km untuk menghubungkan Serpong-Maja.