Bisnis.com, JAKARTA - Pengembang menilai pasar apartemen pada tahun 2019 masih belum menunjukkan pergerakan yang positif.
Director of Finance PT PP Properti Tbk., anak usaha PT PP (Persero) Tbk., Indaryanto mengatakan pasar apartemen di Surabaya sangat menantang tahun ini. Oleh karena itu, PPRO bermain di segmen yang paling aman menurutnya.
"Semoga selesai Pemilu 2019 pasar maka akan kondusif lagi. Kita tetap bermain di sektor segmen menengah karena banyak dicover pembeli end user. Untuk produk premium kami sangat selektif sekali," kata Indaryanto kepada Bisnis, Selasa (5/2/2019).
Indaryanto mengatakan pasar properti di Surabaya memang masih menarik karena kawasan tersebut merupakan hub bisnis dan pendidikan untuk area Indonesia bagian timur.
"Mereka yang tinggal di Indonesia bagian timur banyak melakukan bisnis di Jawa Timur, orang-orang mau menyekolahkan anaknya juga ke Surabaya, kan ke Jakarta jauh, makanya kami masuk ke Surabaya," kata dia.
Kata dia, PPRO tetap akan berinovasi dalam meluncurkan produk-produknya, seperti menyediakan fasilitas yang berbeda dengan produk-produk apartemen lainnya di Surabaya.
Baca Juga
Salah satu apartemen yang digenjot penjulannya adalah apartemen Weston View yang berlokasi di Wiyung di kawasan Surabaya barat, Jawa Timur, untuk segmen menengah dengan harga sekitar Rp300 juta-an.
Sementara, untuk produk premium seperti Grand Dharmahusada, jelas dia, pemasaran yang dilakukan harus benar-benar bertemu dengan konsumen yang tepat dan konsumen harus benar-benar tertarik dengan konsep apa yang PPRO tawarkan.
Menarik penjualan, PPRO memberikan gimmick bagi yang membeli senilai Rp250 juta akan mendapatkan 1 kupon undian hadiah BMW. Kemudian, PPRO juga bekerjasama dengan beberapa perbankan untuk memberikan produk yang kompetitif dengan uang muka 5%, cicilan hingga 30 tahun, juga hadiah imlek berupa jalan-jalan ke laur negeri.
Direktur Pengembangan Bisnis PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) Ivy Wong mengatakan pasar apartemen di Surabaya masih belum terlalu bagus. Menurutnya, penjualan masih lebih baik pada 2017 jika dibandingkan dengan penjualan pada 2018.
"Tahun ini yang benar-benar bisa digunakan untuk mengejar penjualan dari Juli hingga akhir tahun 2019. Jadi maksimal bekerja hanya 5,5 bulan," kata Ivy kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Ivy mengatakan PWON hanya berkonsentrasi pada proyek-proyek inventori. Sementara, strategi penjualan baru akan dijalankan pada semester II/2019 dengan meluncurkan dua produk baru, di Jakarta dan di Surabaya.
Salah satu proyek yang akan dikembangkan di area eksisting Pakuwon City Timur, Surabaya, dengan meluncurkan tower kedua yang merangkum sekitar 900 unit dengan harga anatara Rp700 juta hingga Rp1,4 miliar.