Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Negosiasi Perdagangan AS-China Dibayangi Kasus Huawei, Mnuchin Optimistis

Pemerintahan Presiden Donald Trump siap menekan China untuk menepati janji-janjinya dalam perundingan perdagangan yang berlangsung pekan ini.
Steven Mnuchin, Menkeu AS/Reuters-Fred Prouser
Steven Mnuchin, Menkeu AS/Reuters-Fred Prouser

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintahan Presiden Donald Trump siap menekan China untuk menepati janji-janjinya dalam perundingan perdagangan yang berlangsung pekan ini.

Dalam sebuah briefing di Washington pada Senin (28/1/2019) waktu setempat, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven Mnuchin mengatakan putaran pembicaraan yang akan diadakan selama dua hari (30-31 Januari) tersebut akan membahas tuntutan AS atas perubahan struktural pada ekonomi China dan janji Beijing untuk membeli lebih banyak barang-barang asal Amerika.

Namun bahkan sebelum pertemuan itu dimulai, ekspektasi akan adanya progres besar diperumit dengan meningkatnya ketegangan antara kedua negara seputar Huawei Technologies.

Pada Senin, pihak kejaksaan AS mengajukan tuntutan pidana terhadap raksasa teknologi asal China tersebut dengan tuduhan mencuri rahasia dagang dan melakukan penipuan bank.

Kasus Huawei dan tuntutan AS dalam pembicaraan perdagangan berada di jalur yang berbeda tetapi pada dasarnya tujuan yang sama, yakni memastikan China bermain dengan aturan perdagangan global dan mematuhi hukum dengan perannya sebagai kekuatan teknologi.

Berbicara soal tuntutan terhadap Huawei, Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan pada hari Senin bahwa perundingan perdagangan AS-China dan kasus hukum yang membelit Huawei adalah masalah yang terpisah.

Kepada awak media, Mnuchin menjelaskan salah satu masalah utama dalam negosiasi perdagangan antara kedua negara nanti adalah desakan pelaksanaan janji-janji China.

“Kami berharap ketika kami mencapai kesepakatan, kesepakatan itu akan ditegakkan. Perincian bagaimana kami melaksanakannya sangat rumit,” ujar Mnuchin, seperti dilansir dari Bloomberg.

Agenda Pertemuan

Kebijakan China tentang kekayaan intelektual dan transfer teknologi paksa juga akan menjadi topik penting nanti, menurut Mnuchin. Trump diperkirakan akan bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He, penasihat utama Presiden Xi Jinping.

Dalam perundingan nanti, delegasi AS akan dipimpin oleh Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer yang juga akan mencakup Mnuchin, Wilbur Ross, Asisten Presiden untuk Kebijakan Ekonomi Larry Kudlow, dan Asisten Presiden untuk Kebijakan Perdagangan dan Manufaktur Peter Navarro.

Baik Trump maupun Xi Jinping memberikan waktu kepada pejabat pemerintahan masing-masing sampai 1 Maret untuk mencapai kesepakatan abadi dalam perang dagang yang telah membebani dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia ini.

Kedua pihak akan membahas perubahan-perubahan struktural pada sistem ekonomi China, serta janji China untuk membeli lebih banyak barang dan jasa dari AS, menurut Gedung Putih.

“Kami memiliki 30 hari lagi setelah [perundingan] ini. Ekspektasi saya adalah kami akan membuat kemajuan yang signifikan,” ucap Mnuchin optimistis.

Negosiasi nanti dilakukan di tengah masa-masa tegang bagi hubungan AS-China. Dalam dakwaannya di Brooklyn, New York, pemerintah AS menuduh Huawei, dua perusahaan terafiliasi dan kepala keuangannya atas penipuan dan konspirasi sehubungan dengan kesepakatan di Iran.

Sebuah dakwaan lain di negara bagian Washington menuduh perusahaan tersebut mencuri rahasia dagang dari T-Mobile USA Inc. dan menawarkan bonus kepada karyawan yang berhasil mendapatkan teknologi dari pesaing-pesaingnya.

Huawei diketahui telah menjadi target tindak keras AS atas tuduhan pencurian rahasia dagang, melanggar sanksi terhadap Iran, dan menjual peralatan yang dapat digunakan oleh Partai Komunis China untuk memata-matai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper