Bisnis.com, JAKARTA -- Kalangan pelaku usaha tak keberatan imbauan pemerintah agar kawasan perhotelan dan pusat perbelanjaan dibangun tempat pengisian listrik untuk kendaraan bermotor.
Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengatakan pada prinsipnya, kalangan pelaku usaha hotel tak masalah dengan imbauan agar dibangun tempat pengisian kendaraan listrik di lingkungan hotel.
"Ini tak memberatkan bagi pelaku usaha. Ini program nasional sehingga perlu didukung," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (22/1/2019).
Menurutnya yang harus diperjelas oleh pemerintah yakni bagaimana investasi tenaga listrik, bentuk charger pengisian listrik, dan berapa besar biaya yang diperlukan.
"Teknis akan seperti apa. Apakah akan menempel dengan hotel atau tidak. Apakah alat charger atau pengisian tiap mobil ini sama. Ini yang harus disosilisasikan dan dibahas bersama," katanya.
Selain itu, dari segi konsumen ini perlu dilihat juga terkait kalangan masyarakat yang akan menggunakan mobil listrik ini sehingga program ini menjadi tepat sasaran.
"Kalau yang saya lihat pasti bertahap dan ini industri yang masyarakat level atas. Kami mendukung rencana ini dengan pemberian fasilitas," ucap Maulana.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Stefanus Ridwan juga tak keberatan apabila di setiap mal dibangun tempat pengisian untuk kendaraan bermotor yang menggunakan listrik.
"Kami enggak keberatan. Kami sangat mendukung tetapi mekanismenya harus jelas. Bagaimana biayanya juga agar tak memberatkan kami," tuturnya.