Bisnis.com, JAKARTA – AkzoNobel, produsen cat merek Dulux, targetkan pertumbuhan 5%–6% pada 2019 seiring pertumbuhan ekonomi yang dinilai positif. Pembangunan infrastruktur yang dinilai akan berkurang pada tahun politik dinilai tidak akan berpengaruh signifikan.
Hal tersebut disampaikan Managing Director Decorative Paints Southeast & South Asia, Middle East AkzoNobel, Oscar Wezenbeek, kepada Bisnis. Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 7 tahun terakhir yang cukup stabil membuat AkzoNobel optimistis tumbuh.
Oscar menjelaskan, momentum pemilihan presiden (pilpres) membuat banyak konsumennya melakukan antisipasi dalam bisnis. Meskipun begitu, menurutnya hal tersebut tidak membawa disrupsi besar pada kinerja AkzoNobel.
"Pengalaman yang lalu dapat memberikan prediksi yang baik, kami memiliki pertumbuhan solid 5%–6% di Indonesia dan kami melihat itu akan berlanjut. Berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi secara umum, pertumbuhan sektor konstruksi, bagi kami itu sangat berhubungan," ujar Oscar saat ditemui Bisnis di Jakarta, Rabu (16/01/2019).
Dia menambahkan pertumbuhan ditunjang oleh produksi pabrik AkzoNobel di Indonesia, PT ICI Paints Indonesia. Pabrik yang berlokasi di Cikakarang, Jawa Barat tersebut memiliki kapasitas produksi cat di atas 100 juta liter per tahun.
Target pertumbuhan itu pun menurutnya ditunjang oleh demografi penduduk Indonesia yang memiliki banyak populasi muda. Populasi tersebut dinilai penuh ide dan memiliki banyak keinginan untuk berkreasi, sehingga akan memengaruhi serapan produk cat.
Berdasarkan catatan PT ICI Paints Indonesia, industri cat di Indonesia terdiri atas lima segmen, yakni dekoratif arsitektural, otomotif, industri, wood finish and marine, serta offshore and protective coating. Sekitar 50% produksi berada pada segmen dekoratif arsitektural.
Selain itu, secara global pun Oscar menilai pasar Asia Tenggara memiliki tren pertumbuhan yang kuat. Dia menjelaskan, meskipun industri cat di negara lain seperti China tengah berkembang, tidak banyak memengaruhi pertumbuhan di Asia Tenggara.
"Kami memetakan situasi global. Kami percaya pasar Asia Pasifik akan tumbuh seperti yang tampak dalam beberapa tahun terakhir," tutupnya.