Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

5 Alasan Morgan Stanley Optimistis Indonesia Tetap Bullish pada 2019

Dalam laporan berjudul Indonesia: Why We Stay Bullish yang dirilis Senin (7/1/2019), Morgan Stanley menyebutkan bahwa indeks MSCI Indonesia sudah mengungguli AxJ dan EM hingga 20% dalam 3 bulan terakhir, dengan valuasi yang naik dari 13,2x pada Oktober 2018 menjadi 14,5x pada saat ini.
Pengunjung mengamati mobil baru yang dipamerkan di pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/12/2018)./JIBI-Rachman
Pengunjung mengamati mobil baru yang dipamerkan di pusat perbelanjaan di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/12/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Meski sudah memasuki Tahun Politik, tapi Indonesia dipandang akan tetap bullish pada tahun ini.

Dalam laporan berjudul Indonesia: Why We Stay Bullish yang dirilis Senin (7/1/2019), Morgan Stanley menyebutkan bahwa indeks MSCI Indonesia sudah mengungguli AxJ dan EM hingga 20% dalam 3 bulan terakhir, dengan valuasi yang naik dari 13,2x pada Oktober 2018 menjadi 14,5x pada saat ini.

Seperti dikutip Bisnis, laporan yang ditulis oleh Sean Gardiner dan Aarti Shah itu menyebutkan lima alasan Morgan Stanley mengapa Indonesia dinilai tetap berpotensi menunjukkan peningkatan ekuitas hingga 9%, yakni:
1. Stimulus Pemilu akan mendorong konsumsi dan kemungkinan adanya anggaran tambahan usai Pemilu tidak dapat dikesampingkan.
Dalam APBN 2019, anggaran bantuan sosial naik 27% meski alokasi untuk infrastruktur menurun. Selain itu, muncul kemungkinan adanya anggaran tambahan seiring dengan kondisi politik yang tidak lagi menjadi prioritas.

2. Koreksi harga minyak membantu meredakan kekhawatiran neraca transaksi berjalan.
Harga minyak yang lebih rendah mengurangi kekhawatiran terkait kenaikan harga BBM setelah Pemilu dan dampaknya terhadap konsumsi yang menjadi sumber pendapatan perusahaan.

3. Kenaikan suku bunga The Fed diperkirakan lebih sedikit dan bakal berdampak pada pasar modal AS serta menguntungkan Bank Indonesia (BI).
Konsensus memproyeksi BI akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada 2019. Namun, pasar modal AS saat ini sudah bergerak memperhitungkan harga tanpa adanya kenaikan suku bunga The Fed.

Di sisi foreign exchange (forex), Morgan Stanley memperkirakan dolar AS akan melemah sekitar 10% pada 2019. Dengan MSCI Indonesia yang tinggi terhadap rupiah, ada peluang untuk peningkatan yang lebih baik pada tahun ini.

4. Pertumbuhan penghasilan akan meningkat pada 2019 dan terjadi lagi pada 2020.
Pertumbuhan penghasilan diproyeksi naik menjadi 11% pada 2019 dan 16% pada 2020, dari level satu digit pada tahun lalu. Hal ini memastikan bahwa NTM menghasilkan peluang pertumbuhan pada kuartal I/2019.

5. Pemulihan pertumbuhan kredit bergeser dari sektor publik ke sektor swasta.
Grafik di bawah menunjukkan peningkatan 400 bps atau lebih dalam pertumbuhan pinjaman pada 2018 menjadi 12%, utamanya didorong lonjakan pinjaman sektor publik yang terkait infrastruktur. Pinjaman infrastruktur diperkirakan akan tetap kuat sepanjang tahun ini, seiring dengan pengembalian investasi dan ekspansi sektor swasta usai Pemilu setelah absen beberapa tahun akibat pengawasan pajak dan masalah geopolitik setelah Pilgub DKI Jakarta.

5 Alasan Morgan Stanley Optimistis Indonesia Tetap Bullish pada 2019

Morgan Stanley juga memperkirakan kondisi ini bakal berdampak pada permintaan pinjaman modal kerja akibat membaiknya tingkat konsumsi domestik. Faktor-faktor tersebut diyakini mampu mendorong peningkatan kredit mendekati 20% pada 2020.

Morgan Stanley juga merekomendasikan beberapa saham yang layak menjadi perhatian, yakni PT Astra International Tbk. (ASII), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper