Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian mengimbau supaya benih jagung yang diberikan kepada petani tidak dijadikan pakan ternak.
Direktur Serelia, Ditjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan), Bambang mengingatkan kepada petani, benih jagung tidak bisa dijadikan pangan ternak karena sudah diselimuti (coating) dengan pestisida.
“Benih jagung [jangan] dijadikan pakan ternak. Memang petani mau ternaknya keracunan?” tegasnya belum lama ini lewat siaran resmi.
Bambang menambahkan kalau benih jagung dijadikan pakan ternak, maka ternak akan mati karena benih itu ada pestisidanya. Dia pun mengatakan pemerintah inginnya memberikan benih sesuai dengan perminaan petani.
Artinya petani diprioritaskan mendapatkan benih sesuai keinginan, tetapi kalau tidak tersedia akan diberikan benih alternatif. “Tapi kalau benih diberikan alternatif tidak suka, ya tidak usah diterima,” katanya.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kabupaten Bima Saifurrahman menegaskan bahwa tidak ada satu pun petani binaannya atau kelompok tani yang menerima benih jagung bantuan menjadikannya pakan ternak.
Saifurrahman yang membina 37 kelompok tani (Koptan) di Kabupaten Bima menjelaskan soal bantuan benih jagung memang belakangan ini muncul kabar miring tentang benih jagung bantuan dijadikan sebagai pakan ternak.
“Hasilnya, dibuat surat penyataan bahwa berita yang menyebutkan benih bantuan dijadikan pakan ternak adalah berita hoax atau bohong,” jelasnya.
Saifurrahman menyebutkan bantuan benih jagung baik BISI-2 maupun Premiun 191, sudah ditanam petani, kini tumbuh subur. Petani mengharapkan memang benih BISI karena sebelumnya petani sudah tanam jenis ini.
“Dengan hadirnya bantuan benih BISI dan Premium, masyarakat merasa terbantu. Benih tersebut kini sudah tumbuh,” pungkasnya.