Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mendukung upaya Bakrie & Brothers dalam membangun pipa gas Trans—Kalimantan.
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyatakan bahwa pembangunan pipa transmisi itu layak dan memenuhi skala keekonomian.
Isran mengakui, ada pemikiran agar gas dari Kalimantan tidak dibawa ke Jawa karena Borneo masih membutuhkan gas.
Dia mengingatkan agar pembangunan di Kalimantan mendapatkan perhatian dari pusat seperti halnya yang dilakukan di Jawa. “Saya sudah pernah bicarakan ini [pembangunan Kalimantan] dengan Bapak Presiden,” ujarnya dalam diskusi pembangunan pipa gas di Banjarmasin, Rabu (19/12/2018).
Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa mengatakan bahwa pembangunan jaringan pipa Trans—Kalimantan harus dilihat dari tiga sisi, yaitu pasokan, permintaan, dan kesiapan pipa gas.
“Kita harus yakinkan [investor] bahwa ada kepastian pasokan gas. Nyatanya, sampai sekarang jumlah gas yang diekspor masih sangat besar.”
Bakrie and Brothers berharap agar ada jaminan alokasi gas bumi untuk memastikan suplai ke pipa transmisi Trans—Kalimantan.
Bobby Gafur mengatakan, hingga 2027, wilayah Kalimantan diprediksikan akan mengalami kelebihan pasokan gas bumi.
“Apakah mau di ekspor lagi? Tapi kebetulan kontrak ekspor LNG ke Jepang juga habis pada 2021. Sebaiknya dihentikanlah ekspor karena di dalam negeri ini membutuhkan [gas].”
.JPG?w=300&h=221)
