Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah segera meresmikan kawasan ekonomi khusus Galang Batang di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau dengan total nilai investasi sebesar Rp36,25 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menuturukan KEK Galang Batang tersebut akan mendapatkan investasi besar dari China. KEK Galang Batang ini akan diresmikan Sabtu (8/12/2018) besok.
"Besok saya mau meresmikan KEK di Bintan dan KEK ini di dalamnya ada investasi besar smelter untuk Bauxit yang akan menghasilkan Alumina, investasinya besar dari China," ungkapnya, Jumat (7/12/2018).
Berdasarkan data Kemenko Perekonomian, KEK Galang Batang di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau ini bernilai investasi Rp36,25 triliun selama 6 tahun dengan realisasi awal Rp5,6 triliun.
Selain itu, jumlah tenaga kerja yang diperkirakan dapat terserap sebanyak 23.200 orang dan akan mengutamakan tenaga kerja lokal. Sementara, luas lahannya mencapai 2.333,6 hektare (Ha).
Sementara itu, proyeksi dampak perekonomianya meningkatkan output sebesar Rp124 triliun terhadap ekonomi regional pada 2029. KEK tersebut menggunakan landasan hukum Peraturan Pemerintah (PP) No 42/2017.
Baca Juga
KEK Galang Batang tersebut akan dikelola oleh PT Bintan Alumina Indonesia dengan kegiatan utamanya industri pengolahan bauksit dan logistik.
Darmin lalu melanjutkan saat ini pembangunan yang sudah resmi tersebut mulai dibangun dari perusahaan besar asal China dan akan terus bertambah.
"Biasanya belum ada investasi kita sudah bisa meluncurkan, kemudian KEK Lhokseumawe itu juga sudah siap untuk diresmikan, kemudian Jawa Timur ada mengusulkan Singosari. Bangka Belitung ada mengusulkan, jadi akan ada [beberapa lagi]," ungkap Darmin.
Mengutip informasi dari kek.go.id, KEK Galang Batang akan terdiri atas 4 zona yaitu: Zona Pengolahan Ekspor, Zona Logistik, Zona Industri, dan Zona Energi. KEK ini akan dikembangkan sebagai kawasan basis industri pengolahan dan pemurnian bijih bauksit (refining) menjadi alumina, pengolahan alumina menjadi aluminium ingot (smelting), energi, pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), logistik, pengembangan pelabuhan bongkar muat dan lainnya.
Sektor pertambangan dan penggalian telah memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian Kabupaten Bintan. Dengan ditetapkannya KEK Galang Batang sebagai tempat pemusatan kegiatan industri dengan pengolahan produk dari hulu ke hilir, KEK ini diperkirakan akan menarik investasi senilai Rp 36,25 triliun selama 6 tahun ke depan. Selain itu, KEK Galang Batang juga diproyeksikan untuk menyerap tenaga kerja sebanyak 23.200 orang.
Adapun keunggulan geokonomi KEK Galang Batang adalah berada pada lokasi strategis Kepulauan Riau yang dilintasi oleh Selat Malaka yang dilalui 94.000 kapal setiap tahunnya. KEK Galang Batang juga berada pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I yang melintasi Laut China Selatan.