Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Diajak Bangun Jalan Tol di Indonesia

Toyota Tshuso Corporation berpeluang masuk sebagai investor dalam konsorsium pembangunan jalan tol akses Patimban senilai Rp6,36 triliun yang diprakarsai oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat./Bisnis.com
Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat./Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Toyota Tshuso Corporation berpeluang masuk sebagai investor dalam konsorsium pembangunan jalan tol akses Patimban senilai Rp6,36 triliun yang diprakarsai oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Jika perusahaan yang bernaung di bawah bendera Toyota itu bergabung, proyek jalan tol sepanjang 37,70 kilometer tersebut bisa mendapatkan fasilitas private sector investment finance atau pinjaman lunak dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Fasilitas tersebut dapat memenuhi kebutuhan utang dalam investasi pembangunan jalan tol sebesar 70% yang biasanya dipenuhi investor dari pinjaman bank.

Direktur Pengembangan PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) Adrian Priohutomo mengatakan bahwa unit usaha Toyota Group tersebut sudah menandatangani non-disclosure agreement (NDA) terkait dengan pertukaran data untuk melakukan kajian proyek tol yang menyediakan akses menuju Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat yang pembangunannya juga didanai dari pinjaman Jepang.

Apabila Toyota memutuskan untuk bermitra, kata Adrian, pendanaan dari konsorsium untuk proyek jalan tol itu akan semakin kuat, dari sisi utang maupun ekuitas.

Saat ini, kepemilikan konsorsium proyek terdiri atas JSMR (55%), PT Surya Semesta Internusa Tbk. (25%), PT Daya Mulia Turangga (10%), dan PT Jasa Sarana (10%).

"Dengan NDA ini untuk saling menjajaki, melakukan kajian. JSMR dan mitra lainnya dalam konsorsium terbuka untuk itu sehingga pendanaan akan semakin kuat," kata Adrian kepada Bisnis.com, belum lama ini.

Jika berjalan mulus, skema pembiayaan untuk jalan tol akses Patimban sebesar Rp6,36 triliun sebesar 70% atau sekitar Rp4,45 triliun akan dipenuhi dari pinjaman lunak Jepang, sisanya atau Rp1,91 triliun akan dipenuhi dari ekuitas kelima perusahaan dalam konsorsium itu nantinya.

"Soft loan dari Jepang ini yang kami harapkan. Namun, kami tetap ingin mayoritas dalam konsorsium ini," kata Adrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Irene Agustine
Editor : Zufrizal
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper