Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lepas Ekspor 1,5 juta Motor Yamaha, Jokowi Dorong Investasi & Kandungan Lokal

Presiden Joko Widodo mendorong perbaikan iklim investasi melalui simplifikasi perizinan guna meningkatkan nilai investasi dan ekspor serta peningkatan kandungan lokal dalam aktivitas produksi. 
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Pelepasan 1,5 juta Ekspor Motor Yamaha Tahun 2018 di Jakarta, Senin (3/12/2018). (Amanda Kusumawardhani/Bisnis).
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Pelepasan 1,5 juta Ekspor Motor Yamaha Tahun 2018 di Jakarta, Senin (3/12/2018). (Amanda Kusumawardhani/Bisnis).

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mendorong perbaikan iklim investasi melalui simplifikasi perizinan guna meningkatkan nilai investasi dan ekspor serta peningkatan kandungan lokal dalam aktivitas produksi. 

Hal itu dikemukakan oleh Jokowi ketika melepas ekspor 1,5 juta motor Yamaha di Pabrik Global PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (3/12/2018).

"Kita juga ingin mendengar investasi yang mau ditanamkan berapa lagi. Apa yang bisa dibantu Kementerian Perindustrian. Hambatan-hambatan apa yang ada dalam berinvestasi di negara kita. Saya tidak mau masih ada hambatan-hambatan," tegas Jokowi dalam pidato sambutan.

Menurut Jokowi, komitmen YIMM dalam mengeskpor sepeda motor hingga 1,5 juta pada tahun ini merupakan langkah yang sangat diapresiasi. Pasalnya, Indonesia diakuinya memiliki persoalan yang besar yakni nilai impor lebih besar dari ekspor.

Sementara itu, ekspor motor kali ini akan dilakukan ke 44 negara antara lain Jepang, Amerika Serikat, Rusia, Jerman, Prancis, dan negara-negara Asia lainnya.

Pada tahun ini, perkiraan ekspor motor Yamaha mencapai 338.000 dengan kandungan lokal sebesar 94%. Hingga saat ini, komposisi ekspor sebanyak 25% sedangkan sisanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Yang investasi-investasi seperti inilah terus kita cari. Karena kalau ekspor dan bahan bakunya impor juga sering menyebabkan defisit neraca perdagangan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper