Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perum Perindo Incar Tambahan Omzet Rp300 Miliar dari Pabrik Baru

Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) menargetkan pabrik pakan ikan milik perusahaan yang akan segera rampung pada pengujung tahun ini dapat memberikan kontribusi 25% dari target omzet pada 2019.
Perum Perindo saat panen ikan di Bengkayang./perumperindo.co.id
Perum Perindo saat panen ikan di Bengkayang./perumperindo.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Perum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) menargetkan pabrik pakan ikan milik perusahaan yang akan segera rampung pada pengujung tahun ini dapat memberikan kontribusi 25% dari target omzet pada 2019.

Agung Pamujo, Sekretaris perusahaan Perum perindo, menuturkan saat ini proses pembangunan pabrik pakan ikan dan udang itu telah mencapai 90% dan fase konstruksinya diproyeksikan rampung pada bulan depan.

“Jadi, Januari [2019] commissioning pabrik dan pada awal Februari sudah berproduksi,” kata Agung di sela-sela acara Bisnis Indonesia Business Challenges 2019, Senin (26/11).

Menurut Agung, pabrik yang menelan investasi Rp165 miliar ini ditargetkan menyumbangkan pendapatan Rp300 miliar sepanjang 2019, sedangkan secara keseluruhan Perum Perindo mengincar omzet Rp1,4 triliun pada tahun depan.

“Tahun depan kami tidak terlalu ekspansif. Tahun ini kami targetkan [omzet] Rp1,2 triliun," katanya.

Agung menyebutkan pabrik pakan ini memiliki kapasitas produksi 30.000 ton per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 15.000 ton merupakan produk pakan ikan dan sisanya 15.000 ton merupakan pakan udang.

Dengan kehadiran pabrik ini, Agung mengharapkan para pengelola perikanan budi daya memiliki alternatif sumber daya pakan. “Kami juga punya divisi budi daya. Sekitar 30% dari produksi diperuntukan untuk pasar captive,” katanya.

Untuk tahap awal, pabrik ikan ini masih akan menggunakan bahan baku impor untuk tepung ikan dan bungkil kedelai karena kedua produk tersebut belum tersedia secara mencukupi di dalam negeri.

“Kami masih jajaki dengan nelayan [untuk produksi tepung ikan]. Produksinya relatif masih sedikit,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Editor : Maftuh Ihsan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper