Bisnis.com, SURABAYA - Indonesian National Shipowners Association (INSA) atau Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional menilai kondisi pelabuhan di Makassar saat ini sangat merugikan pengusaha kapal lantaran terjadi antrean kapal untuk bersandar.
Ketua INSA Surabaya Stenven Henry Lasawengen mengatakan akibat antrean panjang kapal untuk bersandar hingga menyebabkan penumpukan kapal di Makassar telah merugikan pengusaha hingga miliaran.
"Kondisi pelabuhan Makassar saat ini hanya bisa disandari 4 kapal, sedangkan setiap hari jumlah kapal keluar masuk kurang lebih ada 5 kapal, akibatnya terjadi pnumpukan kapal yang antre untuk mendapat sandaran," katanya kepada Bisnis, Rabu (14/11/2018).
Dia mengatakan untuk bersandar, kapal harus menunggu berhari-hari. Dia mencontohkan, kapal yang memiliki kapasitas 500 - 700 TEUs harus membayar sewa sekitar US$4.000/hari.
"Ditambah lagi cargo yang seharusnya sudah tiba di gudang pemilik barang," imbuhnya.
Menurut Stenvens, Makassar yang memiliki pelabuhan besar dan menjadi Central of East Indonesia seharusnya tidak boleh ada kapal yang menunggu, apalagi Makassar juga sebagai Hub Port untuk kapal-kapal yang akan ke Papua, Ambon dan Gorontalo.
Baca Juga
"Kalau terjadi congesti begini, ekonomi lumpuh dan merugikan pelayaran," tambah Stenvens.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel