Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Kapal Rugi Miliaran Akibat Antrean di Pelabuhan Makassar

Indonesian National Shipowners Association (INSA) atau Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional menilai kondisi pelabuhan di Makassar saat ini sangat merugikan pengusaha kapal lantaran terjadi antrean kapal untuk bersandar.
Kapal Logistik Nusantara 4 yang melayani tol laut menurunkan kontainer muatannya saat bersandar di dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/6/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Kapal Logistik Nusantara 4 yang melayani tol laut menurunkan kontainer muatannya saat bersandar di dermaga Pelabuhan Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (28/6/2018)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, SURABAYA - Indonesian National Shipowners Association (INSA) atau Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional menilai kondisi pelabuhan di Makassar saat ini sangat merugikan pengusaha kapal lantaran terjadi antrean kapal untuk bersandar.

Ketua INSA Surabaya Stenven Henry Lasawengen mengatakan akibat antrean panjang kapal untuk bersandar hingga menyebabkan penumpukan kapal di Makassar telah merugikan pengusaha hingga miliaran.

"Kondisi pelabuhan Makassar saat ini hanya bisa disandari 4 kapal, sedangkan setiap hari jumlah kapal keluar masuk kurang lebih ada 5 kapal, akibatnya terjadi pnumpukan kapal yang antre untuk mendapat sandaran," katanya kepada Bisnis, Rabu (14/11/2018).

Dia mengatakan untuk bersandar, kapal harus menunggu berhari-hari. Dia mencontohkan, kapal yang memiliki kapasitas 500 - 700 TEUs harus membayar sewa sekitar US$4.000/hari.

"Ditambah lagi cargo yang seharusnya sudah tiba di gudang pemilik barang," imbuhnya.

Menurut Stenvens, Makassar yang memiliki pelabuhan besar dan menjadi Central of East Indonesia seharusnya tidak boleh ada kapal yang menunggu, apalagi Makassar juga sebagai Hub Port untuk kapal-kapal yang akan ke Papua, Ambon dan Gorontalo.

"Kalau terjadi congesti begini, ekonomi lumpuh dan merugikan pelayaran," tambah Stenvens.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Peni Widarti
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper