Bisnis.com, MAKASSAR : Nipah Mal Makassar and Office Building, properti baru milik PT Kalla Inti Karsa (Kalla Group), hasil rancangan arsitek andal Ridwan Kamil yang mengusung konsep urban dan membidik generasi milenial.
Kalla Group membenamkan investasi sebesar Rp700 miliar untuk membangun Nipah Mal Makassar and Office Building. Berlokasi di Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar, Nipah Mal Makassar and Office Building telah grand opening pada 3 November 2018.
Chief Operating Officer (COO) PT Kalla Inti Karsa (Kalla Property), Subhan Djaya Mappaturung mengatakan Nipah Mal dan Office Building ini menjadi bangunan yang ramah lingkungan (green building) pertama di wilayah Indonesia Timur.
“Memang benar didesain oleh Pak Ridwan Kamil [Gubernur Jawa Barat]. Beliau andal untuk konsep urban. Butuh waktu 2 tahun untuk membangun Nipah Mal,” kata Subhan, di sela-sela kegiatan Kalla Youth Fest 2018, Jumat (09/11) malam.
Menurut Subhan, sebagai green building Nipah Mal mempertimbangkan aspek lingkungan untuk konstruksi dan bangunan. Ini dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya peralatan, material dan penggunaan energi yang seefisien mungkin.
“Dengan konsep terbuka, kami mengurangi penggunaan penyejuk ruangan, ada instalasi pengolahan air limbah. Kami memperhatikan semua aspek," ujar Subhan.
Arsitektural Nipah Mal terbilang unik yang mengusung konsep urban dengan memadukan ruang indoor dan outdoor. Mal berdiri di atas lahan seluas 3,5 hektar dan total building area sekitar 121.000 meter persegi, dipercantik dengan sentuhan gaya industrialis dan pamandangan natural pepohonan hijau.
Nipah Mal, menurut Subhan, menjadi jawaban atas tren perubahan perilaku berbelanja di masyarakat saat ini, yang menginginkan tempat berbelanja, nongkrong sekaligus rekreasi.
“Kami sadar ada perubahan masyarakat, untuk itu kami hadirkan Nipah Mal. Kami tidak memposisikan mal ini sebagai shopping mal konvensional, tetapi lebih pada mal yang memberi experience, ada ruang terbuka. Kami optimistis konsep ini akan diminati,” papar Subhan.
Dengan konsep tersebut, jelas Subhan, tentunya berdampak pada komposisi pemanfaatan ruang untuk tenant/outlet ritel. Di Nipah Mal tidak ada department store besar yang mendominasi leaseable area.
Sekitar 35% dari total leaseable area diperuntukkan bagi outlet food and beverages (FnB) dan publik area yang cukup besar untuk menampung berbagai kegiatan.
“Jumlah tenant sekitar 120 tenant. Target konsumen segmen m enengah ke atas, generasi milenial. Kami juga sediakan creative ekosistem dan co-working space,” jelas Subhan.
Arsitektural and Design Manager Nipah Mal Makassar, Muhammad Fajri Salim menambahkan, bangunan mal terdiri atas enam lantai dan 10 lantai gedung perkantoran. Di bagian rooftop Nipah mal disediakan ruang outdoor yang cukup luas dengan fasilitas seperti jogging track, masjid dan lainnya.
“Tanaman Nipah yang banyak tumbuh di lingkungan sekitar dan menjadi sumber kehidupan, menjadi inspirasi nama mal ini. Lekukan-lekukan di fasad misalnya itu metafora penggambaran bentuk buah nipah,” jelas Fajri.
Nipah Mal, menjadi properti shopping mal yang ketiga yang dibangun oleh Kalla Group. Dua shoping mal lainnya yakni Mal Ratu Indah dan Trans Studio Mal Makassar (hasil kerjasama dengan Trans Corp).