Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pesona Pondok Indah Bagi Ekspatriat Berkurang

Jumlah ekspatriat yang tinggal di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan dirasakan mengalami penurunan, sehingga pasar sewa di hunian elit tersebut juga tertekan.
Pondok Indah Mal/pondokindahgroup.co.id
Pondok Indah Mal/pondokindahgroup.co.id

JAKARTA - Jumlah ekspatriat yang tinggal di kawasan Pondok Indah Jakarta Selatan dirasakan mengalami penurunan, sehingga pasar sewa di hunian elit tersebut juga tertekan.

Karuna Murdaya, Direktur PT Central Cipta Murdaya, mengatakan jumlah ekspatriat di kawasan Pondok Indah mulai mengalami penurunan yang cukup signifikan.

"Dari okupansi, lihat saja Pondok Indah Golf. Dulu selalu 100% occupied, tapi sekarang ini sedikit vacant," ujar Karuna pekan lalu.

Namun, Direktur grup perusahaan yang menaungi pengembang kawasan Pondok Indah, PT Metropolitan Kentjana Tbk, tersebut tidak mau menyebutkan secara detail angka penurunan ekspatriat yang mulai hengkang dari Pondok Indah.

Karuna mengatakan hal tersebut mengakibatkan pasar sewa apartemen menurun dan harga sewa semakin tertekan. Investor spekulan yang dulu mewarnai pasar properti pada tiga tahun yang lalu semakin menarik diri dari pasar kawasan itu.

"Spekulatifnya itu tidak sekuat dulu untuk investasi karena yield yang ditawarkan terlalu rendah, karena itu sekarang pasarnya buat orang yang butuh dan orang yang butuh bukan yang kaya, iseng aja beli 10 unit," papar dia.

Selain itu, dia menjelaskan, penurunan jumlah ekspatriat di Pondok Indah juga bisa diakibatkan ketatnya persaingan penyediaan hunian bagi ekspatriat oleh pengembang di koridor Jakarta Selatan. Menurutnya, saat ini banyak bermunculan proyek premium baru yang bisa dijadiakan opsi baru hunian bagi ekspatriat, seperti di kawasan Pakubuwono dan Gandaria.

"Tapi kami belum tahu persis, apakah itu karena ekspatnya pergi dari Indonesia atau mereka mengganti apartemen baru. Tetapi sekarang penjualannya oke, walau masih jauh di bawah level penjualan dari 3 tahun lalu," kata Karuna.

DIa juga menjelaskan saat ini pasar hunian yang paling ramai adalah pasar bersegmentasi menengah dengan harga jual mulai dari Rp600 juta ke bawah. Penjualan hunian di atas Rp1 miliar, lanjutnya, masih dalam kondisi lambat terserap.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper