Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR: Indonesia Berjibaku Perjuangkan Sawit, Reformasi Akan Lebih Radikal

Berita terkait pembahasan Indonesian Palm Oil Conference (IPO) 2018 serta peringkat kemudahan berbisnis menjadi sorotan media massa hari ini, Jumat (2/11/2018).
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman
Petani memindahkan kelapa sawit hasil panen ke atas truk di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/4/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Berita terkait pembahasan Indonesian Palm Oil Conference (IPO) 2018 serta peringkat kemudahan berbisnis menjadi sorotan media massa hari ini, Jumat (2/11/2018).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional:

Berjibaku Perjuangkan Sawit. Semakin kencangnya embusan kampanye negatif yang menerpa minyak sawit dan produk turunannya di berbagai negara membuat Indonesia harus berjuang ekstra keras untuk mempertahankan pangsa pasar produk andalannya itu. (Bisnis Indonesia)

SMGR Incar Saham Holcim. Kementerian BUMN memastikan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) turut mengikuti tender divestasi kepemilikan LafargeHolcim Ltd. di PT Holcim Indonesia Tbk. (SMCB). (Bisnis Indonesia)

Reformasi Akan Lebih Radikal. Pemerintah segera melakukan reformasi yang lebih radikal dalam mendongkrak peringkat kemudahan berbisnis, menyusul turunnya posisi Indonesia di tingkat global. (Bisnis Indonesia)

Produsen Tahan Harga. Para produsen diduga masih menahan diri untuk menaikkan harga jual seiring dengan laju inflasi hingga Oktober yang masih terkendali. Padahal, nilai tukar rupiah telah terdepresiasi hingga menembus level Rp15.000 per dolar AS. (Bisnis Indonesia)

Kesempatan Masuk Selagi Harga Saham Terpuruk. Boleh jadi, inilah kesempatan paling tepat untuk memungut saham emiten besar berharga murah. Sebab, sepuluh bulan terakhir, harga saham emiten besar berguguran. Selama periode ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 8,18%. (Kontan)

Reformasi Perizinan Properti Belum Berjalan. Reformasi perizinan di sektor properti belum berjalan optimal. Hingga kini, para pengusaha properti yang hendak membangun hunian masih terhambat proses perizinan yang berbelit, butuh waktu lama, dan makan biaya tinggi. (Investor Daily)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper