Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perpres Lahan Pertanian Berkelanjutan Disiapkan

Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) sudah menyiapkan regulasi dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) tentang Lahan Pertanian Berkelanjutan.
Ilustrasi: Petani merontokan padi hasil panen di areal persawahan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/10/2018)./JIBI-Rachman
Ilustrasi: Petani merontokan padi hasil panen di areal persawahan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/10/2018)./JIBI-Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) sudah menyiapkan regulasi dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) tentang Lahan Pertanian Berkelanjutan.

Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil menjelaskan perpres untuk mencegah penyusutan lahan pertanian tersebut masih dipersiapkan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pemanfaatan Ruang dan Penguasaan Tanah Kementerian ATR/BPN Budi Situmorang.

"Kami sedang menyiapkan Perpres. Dirjennya Bapak Budi Situmorang sedang kita siapkan, untuk menetapkan yang 7,1 hektare nanti dipetakan dan ditetapkan menjadi lahan pertanian berkelanjutan," kata Sofyan pada Rabu (31/10/2018).

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data luas lahan sawah baku seluas 7,105 juta ha yang ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN per 8 Oktober 2018.

Penetapan ini berdasarkan Ketetapan Menteri ATR/Kepala BPN-RI No. 399/Kep-23.3/X/2018. Luas lahan ini turun dari ketetapan SK Kepala BPN RI pada tahun 2013 seluas 7,75 juta ha.

Dalam data per Oktober 2018, lahan sawah baku paling luas terdata di area Jawa Timur seluas 1,29 juta ha, diikuti oleh area Jawa Tengah seluas 980.618 ha dan Jawa Barat seluas 930.334 ha.

Dalam kesempatan sama, Dirjen Penataan Agraria Muhammad Ikhsan mengatakan penyusutan lahan tersebut antara lain karena perubahan fungsi lahan akibat kepadatan penduduk sehingga berubah menjadi properti.

"Penyusutan lebih karena alih fungsi lahan menjadi properti sebagian, tetapi tidak begitu signifikan," kata Ikhsan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper