Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Metland Optimistis Pasar Middle-up Tetap Prospektif

Keppel Land Limited (Keppel Land) dan PT Metropolitan Land Tbk (Metland) tenga melakukan kerjasama operasi (KSO) mengembangkan hunian rumah tapak untuk segmen middle-up, yaitu The Riviera at Puri di kawasan Tangerang.
Metropolitan Land/grandmetropolitan.co.id
Metropolitan Land/grandmetropolitan.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Keppel Land Limited (Keppel Land) dan PT Metropolitan Land Tbk (Metland) tenga melakukan kerjasama operasi (KSO) mengembangkan hunian rumah tapak untuk segmen middle-up, yaitu The Riviera at Puri di kawasan Tangerang.

Director PT Metropolitan Land Tbk Olivia Surodjo mengaku pasar properti untuk segmen menengah ke atas memang masih berjalan lambat, namun bukan berarti tidak bergerak.

"Pasar segmen menengah atas memang lambat, tapi kan bukan berarti tidak ada, tetap ada tetapi juga tidak banyak," kata Olivia pada Kamis (18/10/2018).

Dia mengatakan pengembang harus bisa memberikan produk-produk yang menarik dan unik yang berbeda dengan produk pada umumnya sehingga kan dilirik oleh investor atau end user

Olivia mengaku target pasarnya memang lebih banyak mengarah kepada end-user karena end-user melihat hunian dengan cara yang berbeda dibandingkan dengan pembeli yang membeli untuk investasi.

"End-user cara melihatnye berbeda, yang penting nyaman ditinggal. Hunian menengah atas pasti lebih turun kebanyakan yang memang memang untuk investasi, tetapi produk yang menarik untuk ditinggali itu tidak akan pernah berlalu," jelas Olivia.

Dia mengatakan pasar yang paling banyak terserap saat ini adalah hunian untuk menengah ke bawah, selama harga masih berjangkau dan bisa dicicil pasti permintaan untuk rumah pasti ada.

Oleh karena itu, untuk mengembangkan hunian kelas menengah ke atas, pengembang juga harus selektif ketika ingin membangun agar bisa diserap pasar dengan baik.

Olivia mengaku tidak khawatir karena menurut dia pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat bagus meskipun adanya pelemahan rupiah. Akan tetapi, pelemahan rupiah yang terjadi akibat dari faktor eksternal bukan internal.

Dia mengatakan susah untuk memprediksi pasar properti ke depannya, tetapi menurut Oliv  investasi asing juga masih banyak masuk dan potensial Indonesia di bidang properti masih cukup bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper