Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian menargetkan dapat memperluas penanaman bawang putih dengan luas areal 6.000 hektar sampai dengan Desember tahun ini.
Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto mengatakan pihaknya terus menagih realisasi tanam bawang putih kepada para importir yang sudah menerima rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH).
Adapun sampai dengan akhir tahun Prihasto menargetkan para importir sudah menanam di lahan seluas 6.000 hektar.
"Realisasi wajib tanam sekarang kita kejar terus dari sekarang sampai Desember. Kita targetkan 6.000 hektar sudah tanam. Ketersediaan lahan tidak jadi masalah karena sudah tersedia asal mau kreatif," katanya kepada Bisnis Senin (15/10).
Menurutnya yang menjadi kendala utama penanaman bawang putih saat ini adalah sumber daya manusianya. Kendala tersebut disebabkan karena petani belum lama menanam bawang putih sehingga belum ada kepiawaian dalam pembudidayaanya. Apalagi generasi petani saat ini, bukan lagi generasi petani yang sama seperti dulu yang paham karakteristik bawang putih.
"Jadi mereka belajar ulang lagi dan perlu pendampingan yang intensif dari banyak pihak," katanya. Sementara itu, perihal benih palsu bawang putih yang sempat beredar di pasaran, katanya, sedang diselidiki penyebarannya. Selain itu, para rekanan pun diminta untuk mengganti benih supaya bisa berproduksi.
Baca Juga
Prihasto pun menjelaskan bahwa kondisi kekeringan yang melanda Tanah Air juga tidak berpengaruh banyak pada produksi bawang putih. Menurutnya, kondisi kering masih dalam level yang normal. Dia pun optimistis dalam waktu dekat hujan akan turun kembali.