Bisnis.com, JAKARTA – SCG memperkuat transformasi digital dalam perusahaannya, salah satunya dengan menciptakan anak perusahaan berbasis digital, AddVentures.
Director PT SCG Indonesia Vikorn Phongsathorn menilai keuntungan terbesar dari transformasi tersebut adalah pemecahan masalah yang lebih efisien, meskipun SCG belum menentukan target finansial.
Vikorn menjelaskan dengan adanya anak perusahaan tersebut, seluruh bagian grup SCG dapat lebih mudah terkoneksi dengan startup dan perusahaan teknologi.
Dia menjelaskan bahwa transformasi digital yang dilakukan SCG adalah dengan menjalin mitra dengan perusahaan-perusahaan digital untuk menyelesaikan permasalahan perusahaan. Perusahaan digital dan startup dinilai dapat menyumbang ide segar dalam pemecahan masalah industri.
Dalam konferensi pers di Hotel Ritz Caltron Mega Kuningan Jakarta, Rabu (03/10/2018), SCG Indonesia Country Director Nantapong Chantrakul menjelaskan proses kerja sama dengan perusahaan digital dan startup tidak hanya bekerja dalam satu bagian perusahaan SCG, tetapi dapat diterapkan di unit lain, bahkan perusaaan lain.
"Biasanya kami memulai dari one to one, kami mendapat contoh [penyelesaian] dari sebuah masalah dan kami terapkan di perusahaan lain di SCG. Jadi umumnya kami memulai dengan one to one, ini sangat baik untuk kami kembangkan," tutur Nantapong kepada Bisnis.
Sistem one to one itu sendiri, menurut Nantapong, adalah dengan menyuguhkan satu permasalahan ke satu perusahaan atau start-up, permasalahan lain ke perusahaan lain. Penyelesaian masalah dinilai Nantapong lebih efisien dengan sistem seperti itu.
Vikorn menambahkan, transformasi digital di SCG dimulai sejak 2 tahun lalu yang terus dikembangkan. SCG melihat Indonesia sebagai pasar potensial karena menurut International Data Corporation (IDC) Indonesia, transformasi digital akan menambah GDP Asia Pasifik sebesar US$1,16 triliun pada 2021. Indonesia diprediksi akan menjadi penguasa ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai pasar US$130 miliar pada 2020.
Pada 2021, IDC memprediksi 40% dari GDP Indonesia akan berasal dari ekonomi berbasis digital. Hal tersebut dinilai SCG sebagai potensi besar untuk mendorong transformasi digital.
Meskipun mengantongi prediksi yang positif, Vikorn sendiri menyatakan bahwa SCG belum memiliki target finansial dari transformasi digital yang dilakukannya.
Menurutnya, transformasi digital dapat memberikan penyelesaian masalah yang lebih efisien, hal tersebut dilihat dapat membawa pergerakan perusahaan yang lebih bergairah.
"Untuk target finansial, saat ini kami belum memilikinya tapi kami melakukan semua yang kami bisa untuk menguhubungkan perusahaan ini dengan startup dan berbagai bentuk perusahaan teknologi yang dapat membantu efisiensi sebaik mungkin. Itulah target kami saat ini," jelas Vikorn kepada Bisnis.