Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengelolaan Bisnis Pergudangan Mulai Beralih ke WMS

Tren pengelolaan pergudangan kini mulai beralih ke Warehouse Management System seiring dengan meningkatnya tuntutan dari perkembangan teknologi dan tumbuhnya perdagangan elektronik.
Ilustrasi kegiatan logistik./Reuters-Noah Berger
Ilustrasi kegiatan logistik./Reuters-Noah Berger

Bisnis.com, JAKARTA – Tren pengelolaan pergudangan kini mulai beralih ke Warehouse Management System seiring dengan meningkatnya tuntutan dari perkembangan teknologi dan tumbuhnya perdagangan elektronik.

Director PT Intramega Global Nyoman Ari Wijaya mengatakan beralihnya pengelolaan gudang tradisional atau manual ke Warehouse Management System (WMS) juga didorong oleh pertumbuhan industri ritel dan logistik.

“Jadi, yang tadinya dari tradisional warehouse, mulai beralih ke WMS. Lalu, langkah selanjutnya menjadi automation. Mulai ada permintaan banyak,” ujarnya, Selasa (18/9/2018).

WMS merupakan sistem yang membantu stakeholder terkait pengelolaan pergerakan barang dari dan ke dalam gudang sehingga dapat mempercepat proses lead time secara otomatis.

Selain itu, sistem ini digunakan untuk mengetahui semua transaksi inventory dan jumlah stok lebih cepat dan akurat secara real time, dapat mengatur lokasi penyimpanan barang secara optimal, serta dapat melakukan alur distribusi barang dengan baik.

“Ini didukung pertumbuhan ritel, middle market yang bertumbuh sehingga daya beli tumbuh, yang juga menyebabkan logistik juga tumbuh. Orang sekarang beli barang sedikit tapi minta cepat,” tutur Nyoman.

Sayangnya, dia tidak mengatakan berapa jumlah peningkatan tersebut. Yan,  pasti benefit yang diperoleh dari WMS cukup banyak, salah satunya bisa memangkas biaya.

Selain itu, produktivitas pun diklaim lebih tinggi mengingat sudah terintegrasi dengan sistem otomasi. Nyoman mencontohkan, salah satu konsumennya pernah mempekerjakan orang hanya untuk membawa barang dengan troli dari satu tempat ke tempat lain, padahal hal itu bisa dilakukan dengan otomasi.

“Sehingga, orang itu bisa mengerjakan pekerjaan yang lebih penting. Jadi, hal-hal seperti itu yang membantu pekerjaan di gudang lebih efisien,” ucapnya.

Tingginya biaya logistik di Indonesia disebut tidak hanya berasal dari segi infrastruktur tapi juga pengelolaan gudang yang kurang efisien.

Oleh karena itu, Intramega Global bersama-sama dengan Manhattan Associates menawarkan solusi dalam pengelolaan gudang. Perusahaan itu pun telah melakukan penyempurnaan yang signifikan terhadap solusi WMS.

Penyempurnaan ini adalah untuk membantu pelaku ritel, distributor, dan perusahaan logistik meningkatkan fleksibilitas pesanan, memaksimalkan pemanfaatan aset, serta memperluas mobilitas alur kerja.

"Peningkatan kecepatan dan efisiensi, visibilitas, serta sistem yang lebih dapat diandalkan menjadi kebutuhan di seluruh rantai pasok, di mana hal tersebut mempengaruhi operasi gudang,” kata Managing Director Manhattan Associates Asia Tenggara Richard Wright.

Peningkatan itu antara lain dalam hal order streaming, warehouse execution system, dan kontrol distribusi terpadu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ilham Budhiman
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper