Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian PUPR mengalokasikan Rp1,93 triliun dalam RAPBN 2019 untuk menyelesaikan pembangunan tiga proyek jalan tol bagian pemerintah yang masuk dalam rencana pengoperasian pada tahun depan.
Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sugiharyanto mengatakan bahwa anggaran tersebut rencananya dipakai untuk melanjutkan pembangunan jalan tol dengan total panjang 8,60 kilometer di tiga ruas tol, yakni Cileunyi—Sumedang—Dawuan (Cisumdawu), Balikpapan—Samarinda (Balsam), dan Manado—Bitung.
“Alokasi untuk ketiganya berbentuk VGF [viability gap fund], dukungan pemerintah pada ketiga ruas tol itu,” katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Sayangnya, Sugiharyanto tidak memerinci besaran nilai APBN yang dialokasikan untuk tiap-tiap ruas tersebut.
Berdasarkan catatan Bisnis, tahun depan, ketiga proyek strategis nasional tersebut ditargetkan sudah dapat beroperasi.
Berdasarkan data pemantauan Badan Pengatur Jalan Tol per Agustus 2018, dukungan pemerintah pada tol Balsam meliputi seksi 1 (Balikpapan—Samboja) dan seksi 5 (Balikpapan—Sepinggan) dengan total panjang mencapai 33,12 km.
Baca Juga
Saat ini, realisasi konstruksi pada seksi 1 sudah mencapai 87,60%, sedangkan seksi 5 mencapai 49,40%.
Pendanaan pada seksi 1 dilakukan secara bersama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan alokasi APBD sebesar Rp1,50 triliun, sedangkan APBN sebesar Rp271 miliar.
Sementara itu, pada seksi 6 pendanaan bersumber dari pinjaman China dengan nilai kontrak untuk pembangunan mencapai Rp848,50 miliar.
Pengusahaan jalan tol tersebut dilakukan oleh PT Jasamarga Balikpapan Samarinda dengan total biaya investasi Rp9,97 triliun dan total panjang 99,35 km. Secara total, progres pembangunan konstruksi yang merupakan bagian badan usaha jalan tol (BUJT) dan pemerintah mencapai 66,69%.
Pembangunan jalan tol Balikpapan—Samarinda./Youtube-PT Bangun Cipta Kontraktor
Pada tol Manado—Bitung, dukungan konstruksi pemerintah dialokasikan untuk seksi 1 sepanjang 14,90 km dengan realisasi konstruksi saat ini baru mencapai 23,7%. Seksi 1 terdiri atas dua segmen yakni segmen 1A Maumbi—Suwaan dan segmen 1B Sukur—Tumaluntung.
Pendanaan untuk mendukung konstruksi bagian pemerintah dilakukan dengan cara APBN dan pinjaman China sebesar Rp1,24 triliun dalam rencana 2015—2019 untuk seksi 1A sepanjang 6,10 km. Secara total, kebutuhan dana untuk ruas bagian pemerintah adalah Rp3,61 triliun.
Pengusahaan jalan tol tersebut dilakukan oleh PT Jasamarga Manado Bitung dengan total biaya investasi mencapai Rp5,12 triliun untuk total panjang 39,39 km. Secara total, progres pembangunan konstruksi mencapai 42,34 %.
Progres jalan tol Manado-Bitung hingga Juli 2018./Youtube-PT Jasamarga Manado Bitung
Sementara itu, progres konstruksi tol Cisumdawu bagian pemerintah sepanjang 29,10 km secara total baru mencapai 41,62%.
Perinciannya, pembangunan untuk seksi 1 belum ada progres konstruksi, sedangkan seksi 2 fase 1 sudah mencapai 100% dan fase 2 mencapai 48,10%. Pembangunan ruas bagian pemerintah tersebut pun menggunakan APBN dan pinjaman China.
Pengusahaan jalan tol Cisumdawu dilakukan oleh PT Citra Karya Jabar Tol yang saham mayoritasnya dimiliki oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. Perkiraan biaya investasi pada proyek dengan total panjang 60,10 km tersebut mencapai Rp8,40 triliun.